Penyaluran Beras Miskin Terlambat

GROBOGAN ( Top News ) – Penyaluran beras miskin (raskin) yang belakangan ini disebut dengan istilah beras sejahtera (rasta) di Kabupaten Grobogan terlambat. Keterlambatan itu akibat penerima rasta di daerah ini membengkak jumlahnya. Sehingga Kementerian Sosial perlu memvalidasinya sesuai pembengkakan itu. Akibatnya distribusi rasta ke desa-desa molor beberapa bulan dari yang dijadwalkan.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan Muhammad Hidayat di Purwodadi, Minggu (30/4) kemarin. Ia mengatakan, setelah jumlah penerima rasta itu divalidasi Kementerian Sosial, kemudian daerah memvalidasinya lagi ke setiap desa. Akibatnya jadwal pendistribusian beras rasta ke desa-desa mundur dari jadwal.

Meski demikian jumlah beras rasta yang disalurkan tidak berkurang. Hidayat mengatakan, perubahan data keluarga penerima manfaat (KPM) membuat penyaluran rasta mundur. Semestinya Januari sudah didistribusikan, tahun ini baru dimulai April 2017. Lebih-lebih surat perintah alokasi dari Kementerian Sosial baru diterima pihaknya.

Jumlah penerima beras rasta di Grobogan 2017 meningkat signifikan.  Keluarga penerima manfaat tahun sebelumnya 119.256 KK, tahun ini membengkak jadi 124.240 KK. Jumlah itu tersebar di 273 desa dan 7 kelurahan. Ia mengatakan, penyaluran beras dimulai 20-29 April 2017. Beras yang disalurkan 1.863.600 kg/bulan. Dan setiap KPM menerima 15 kg/bulan, harga tebusnya Rp 1.600/kg.

Pendistribusian rasta Bulan Januari 2017 dimulai April ini . Untuk penyaluran  Februari dan Maret dijadwalkan Mei 2017. Dan distribusi April-Mei dilakukan Juni-Juli. Hidayat mengatakan, pendistribusian rasta di 19 kecamatan dilakukan bertahap selama delapan hari.  Setiap desa menerima beras rasta dengan jumlah yang berbeda-beda. Tergantung jumlah KK yang sudah divalidasi Kementrian Sosial. (syam/TN)