Penyerapan Anggaran Triwulan I Memprihatinkan
GROBOGAN ( Top News ) – Penyerapan anggaran Triwulan I di Pemkab Grobogan sangat memprihatinkan. Sebab
angka serapan di semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) minim sekali.
Bahkan jauh di bawah target yang ditetapkan.
Demikian
terungkap dalam rapat koordinasi pengendalian operasional pembangunan (Rakor
POP) Triwulan I di Gedung Riptaloka Setda Grobogan, Sabtu (29/4) kemarin. Rakor dipimpin Sekda Moh Sumarsono.
Ia mengatakan, penyerapan keuangan
APBD 2017 baru Rp 53 juta, atau sekitar 5,06 persen. Angka itu dalam posisi
mengkhawatirkan karena jauh dari target yang ditetapkan sebesar Rp 215 juta atau
sekitar 20,56 persen.
Untuk realisasi pembangunan fisik
pada Triwulan I tingkat capaiannya juga dinilai
masih sangat rendah. Sebab baru mencapai 12,72 persen dari target 25 persen.
Tidak dijelaskan mengapa penyerapan anggaran dan realisasi pembangunan fisik
itu, masih sangat rendah. Diduga kegiatan di setiap SKPD tidak dilaksanakan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan pimpinan SKPD.
Sekda Sumarsono mengatakan, pos
belanja APBD 2017 mencapai 2,4 triliun. Dari jumlah itu, Rp 1,4 triliun untuk
belanja tidak langsung dan selebihnya Rp 1 triliun di antaranya untuk belanja
langsung. Dana besar itu kata Sumarsono, untuk membiayai 3.150 kegiatan
(proyek-proyek pengadaan barang-red) yang tersebar di 49 SKPD. Terbesar ada di
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR).
Diperoleh keterangan, tahun 2017 ini
PUPR mengelola kegiatan senilai Rp 500 miliar lebih. Dari jumlah itu, Rp 200
miliar di antaranya didapatkan dari pinjaman BUMN di Jakarta untuk membiayai
pembangunan infrastruktur jalan kabupaten.
Sekda mengatakan, selain penyerapan
anggaran dari APBD 2017 rendah, juga penyerapan anggaran dari dana alokasi khusus
(DAK) senilai Rp 107 miliar untuk membiayai 99 kegiatan masih dalam keadaan nol
persen. Sebab belum ada realisasiu fisik maupun pencairan termyn dari
proyek-proyek pengadaan barang.
Anggaran bantuan keuangan untuk
kabupaten senilai Rp 71 miliar dan bantuan keuangan untuk pemerintah desa
sebesar Rp 14,9 miliar dari Provinsi Jateng pada Triwulan I sama sekali belum
terserap. Hal itu akibat belum adanya pencairan termyn lantaran kegiatan
fisiknya masih dalam taraf pelelangan.
Penyerapan anggaran Triwulan I
menurut Sekda Sumarsono, harus dipacu di setiap SKPD, sehingga di akhir tahun
penyerapan itu tidak terlampau tinggi. SKPD diminta melaksanakan program yang
telah direncanakan hingga serapan anggaran mendekati angka target. Selain itu kendala
rendahnya penyerapan anggaran disarankan supaya diidentifikasi dan dicarikan
solusinya.
’’Harus dihindari kebiasaan menunda
pekerjaan hingga menumpuk pada akhir tahun. Karena hal itu akan menghambat
tercapainya target. Untuk itu program kerja yang sudah direncanakan supaya
dilaksanakan dengan tepat waktu dan tepat mutu,’’ ujar Sekda Sumarsono.
(syam/TN)
Penyerapan Anggaran Triwulan I Memprihatinkan
Reviewed by samsul huda
on
April 29, 2017
Rating:
Post a Comment