Presiden Jokowi: Tim Saber Pungli Bekerja
JAKARTA ( Top News
) - Presiden Joko Widodo mengingatkan instansi
pemerintah agar tetap berhati-hati karena Tim Saber Pungli terus bekerja. Presiden
mengatakan hal itu menanggapi operasi
tangkap tangan (OTT) pungli di Samarinda oleh Satgas Saber Pungli. Dalam OTT
itu, Tim Saber mengamankan uang tunai Rp 6,1 miliar di Kantor Koperasi Komura.
"Saya ingatkan agar semuanya hati-hati. Layani rakyat dengan
baik, layani dengan cepat, karena yang namanya saber pungli itu terus bekerja,"
kata Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Hong Kong Singkawang, Kalimantan
Barat, Jumat (17/3) malam.
Jokowi menyatakan, nilai Rp 6,1 miliar itu merupakan angka besar. Tidak mudah mencari uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Untuk itu, Presiden Jokowi kembali mengingatkan segenap instansi pemerintah agar terus berhati-hati, dan jangan sampai melakukan pungli dalam memberikan pelayanan kepada rakyat.
"Kita melihat Rp 6,1 miliar itu adalah angka yang besar, dan pasti itu sudah dilihat (diendus) lama oleh Satgas Saber Pungli. Itu yang ketahuan lho ya. Yang belum ketahun masih banyak, maka saya ingatkan untuk berhati-hati. Jangan memberatkan rakyat dengan pungli," jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi, sistem yang ada mengenai pungutan uang itu harus diperbaiki, sehingga pungutan resmi (restribusi) dan tidak memberatkan dunia usaha maupun masyarakat. Pemerintah sendiri terus berusaha meningkatkan pelayanan dengan melakukan sejumlah perbaikan.
"Ini perlu kita ingatkan untuk semuanya, bahwa kita ini ingin memperbaiki sistem," ujar Presiden Jokowi. Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Tim Saber Pungli) dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur bersama Bareskrim Polri membongkar praktik pungli di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudra Sejahtera (Komura) di Samarinda. Uang total Rp 6,1 miliar disita dan sedikitnya 13 orang telah diamankan. Selain itu polisi mengamankan lima mobil mewah, lima motor, deposito, tanah dan bangunan mewah milik Sekretaris Koperasi Komura Dwi S Winarno. (syam/TN)
Jokowi menyatakan, nilai Rp 6,1 miliar itu merupakan angka besar. Tidak mudah mencari uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Untuk itu, Presiden Jokowi kembali mengingatkan segenap instansi pemerintah agar terus berhati-hati, dan jangan sampai melakukan pungli dalam memberikan pelayanan kepada rakyat.
"Kita melihat Rp 6,1 miliar itu adalah angka yang besar, dan pasti itu sudah dilihat (diendus) lama oleh Satgas Saber Pungli. Itu yang ketahuan lho ya. Yang belum ketahun masih banyak, maka saya ingatkan untuk berhati-hati. Jangan memberatkan rakyat dengan pungli," jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi, sistem yang ada mengenai pungutan uang itu harus diperbaiki, sehingga pungutan resmi (restribusi) dan tidak memberatkan dunia usaha maupun masyarakat. Pemerintah sendiri terus berusaha meningkatkan pelayanan dengan melakukan sejumlah perbaikan.
"Ini perlu kita ingatkan untuk semuanya, bahwa kita ini ingin memperbaiki sistem," ujar Presiden Jokowi. Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Tim Saber Pungli) dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur bersama Bareskrim Polri membongkar praktik pungli di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudra Sejahtera (Komura) di Samarinda. Uang total Rp 6,1 miliar disita dan sedikitnya 13 orang telah diamankan. Selain itu polisi mengamankan lima mobil mewah, lima motor, deposito, tanah dan bangunan mewah milik Sekretaris Koperasi Komura Dwi S Winarno. (syam/TN)
Presiden Jokowi: Tim Saber Pungli Bekerja
Reviewed by samsul huda
on
April 18, 2017
Rating:
Post a Comment