Proyek Revitalisasi Alun-alun Jadi Sorotan Lagi
GROBOGAN ( Top News ) – Proyek revitalisasi Alun-alun Purwodadi, Grobogan (Jateng) jadi bahan sorotan lagi oleh masyarakat daerah itu. Pasalnya kekurangan dari sub-sub pekerjaan dalam proyek tersebut belum ada tanda-tanda diperbaiki. Padahal masa pemeliharaan tinggal dua bulan lagi. Dan waktu dua bulan dinilai tidak cukup untuk memperbaiki beberapa sub pekerjaan yang menyimpang dari kontrak.
Salah satu sub pekerjaan yang membutuhkan waktu lama adalah membongkar tanah huruk yang sudah terpasang. Tanah itu seharusnya dibongkar karena dinilai tidak layak untuk spesifikasi tanah huruk alun-alun yang mudah menyerap air hujan.
‘’Banyak kubangan didapati di beberapa titik alun-alun. Hal ini membuktikan, bahwa kualitas tanah huruknya tidak bagus. Atau secara teknis ada yang menyimpang dalam pemasangannya, sehingga air tidak dapat terserap dengan baik,’’ kata beberapa warga Purwodadi, Grobogan (Jateng), Rabu (19/4) kemarin.
Selain itu kanal-kanal yang dibuat di pinggiran alun-alun dinilai belum efektif sebagai saluran pembuangan air hujan. Sebab ketika hujan deras seperti Minggu lalu, jalan raya alun-alun dipenuhi air hujan hingga setinggi 40 cm. Bahkan air dari depan lokasi PKL masuk ke kawasan alun-alun, sehingga kanal tersebut tak dapat membuang air hujan.
‘’Sudah bangunan fisiknya jelek, saat hujan deras ternyata kanal itu tak dapat membuang air hujan. Hal ini yang membuat masyarakat kecewa berat. Lebih-lebih hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan,’’ kata Hartono, warga Purwodadi.
Proyek revitalisasi alun-alun itu menghabiskan dana APBD 2016 sebesar Rp 10,3 miliar. Harapan masyarakat dengan dana besar tersebut alun-alun tampak bagus seperti halnya Simpanglima Semarang. Namun ternyata hasil akhirnya biasa-biasa saja. Bahkan saat diresmikan Bupati Grobogan Sri Sumarni Februari 2017, beberapa sub pekerjaan belum selesai 100 persen. Padahal PPKom sudah memberikan ijin perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan fisiknya hingga sebulan lebih.
Sub pekerjaan yang belum selesai itu antara lain sebagian kanstin tidak diaci dan tidak dicat. Banyak tanaman peneduh mati. Lantai untuk pejalan kaki banyak yang pecah dan mengelupas. Dan banyak lagi lainnya. Belakangan tenda PKL yang terbuat dari fiber robek. Semua itu kata Hartono, belum ada tanda-tanda diperbaiki PT Aditya Mulya Pratama dari Wonosobo sebagai pelaksana proyek revitalisasi alun-alun tersebut.
‘’Bisa jadi PT itu tengah menunggu Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),’’ katanya. Laporan PPKom Joni Sarjono yang juga Kabid Tata Ruang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman mengatakan, bahwa pihaknya sudah memberikan peringatan lisan dan tertulis pada PT Aditya Mulya Pratama untuk segera memperbaiki kerusakan proyek revitalisasi alun-alun itu dalam masa pemeliharaan. Namun entah karena apa, PT Aditya tidak segera melangkah.
‘’Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan selama enam bulan, itu menjadi tanggungjawab PT Aditya sebagai rekanan. Bila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka PT tersebut tak dapat mencairkan termyn terakhir 5 persen,’’ kata Joni kepada awak media. (syam/TN)
Proyek Revitalisasi Alun-alun Jadi Sorotan Lagi
Reviewed by samsul huda
on
April 19, 2017
Rating:
Post a Comment