14 Tersangka Penganiayaan Taruna Akpol

SEMARANG ( Top News )  - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah akhirnya menetapkan 14 tersangka kasus penganiayaan taruna tingkat II Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang Brigadir Dua Mohammad Adam hingga tewas.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, dari 14 tersangka itu, satu di antaranya paling keras dalam melakukan penganiayaan, yaitu CAS. Mereka semuanya  merupakan taruna tingkat III yang juga senior dari korban.

"Dari hasil gelar perkara didapati ada 14 tersangka terlibat dalam penganiayaan itu, meski peran satu dengan lainnya berbeda-beda," kata Kapolda Irjen Condro di Mapolda Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Semarang, Sabtu malam (20/5/2017).

Beberapa jam sebelumnya Kapolda menyatakan akan mengumumkan hasil gelar perkara atas penganiayaan taruna Akpol, Sabtu (20/5) sore setelah pihaknya pulang dari menghadiri upacara Peringatan Kebangkitan Nasional Tingkat Jateng di Solo. Namun karena kesibukannya, akhirnya pengumuman hasil gelar perkara tersebut diumumkan malam hari.

Kapolda Condro mengatakan, dari 14 tersangka itu,  terdapat satu pelaku utama berinisial CAS. Dia merupakan pelaku yang memukul korban hingga terjatuh pingsan, dan akhirnya meninggal dunia ketika dibawa ke RS Akpol.

Sedangkan 13 tersangka lainnya memiliki peran bermacam-macam seperti memberi arahan, menjaga situasi saat penganiayaan berlangsung, ada yang bertugas berjaga agar jangan sampai diketahui pembinanya dan banyak lagi yang lain. Intinya mereka mempunyai peran masing-masing," kata Kapolda Irjen Condro.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Bersama dengan para tersangka, penyidik juga mengamankan 18 barang bukti dari lokasi kejadian di gudang gedung Flat A.

Ia menuturkan penetapan tersangka ini dilakukan setelah olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan terhadap 35 saksi. Hasil penyidikan itu sendiri sudah dibahas dalam tiga kali gelar perkara.

Mohammad Adam dilaporkan tewas pada Kamis 18 Mei 2017 di kompleks Akpol Semarang. Taruna Akpol tingkat II itu tewas diduga setelah dianiaya seniornya. (syam/TN)