19 Kartel Pangan Dalam Pengawasan
JAKARTA ( Top News ) – Sedikitnya ada 19 kartel bahan pangan dalam pengawasan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sebab mereka diduga sering mempermainkan stok bahan pangan dengan cara menimbun di gudangnya. Sehingga menyebabkan harga bahan pasaran di pasaran naik tinggi.
Belakangan yang diduga ditimbun adalah bawang putih, karena harga bawang putih di pasaran masih cukup tinggi di atas Rp 45.000/kg. Padahal pemerintah bersama importir sepakat mematok harga bawang putih itu Rp 38.000/kg. Harga tersebut berlaku di semua grosir bawang putih di seluruh Indonesia.
‘’Kita tengah mengawasi 19 kartel pangan di seluruh Indonesia. Sejumlah kartel itu diawasi karena sering mempermainkan harga bahan pangan dengan cara menimbun barang itu dalam jumlah besar demi keuntungan sepihak,’’ kata Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Sarkawi di Jakarta, Kamis (18/5/2017) pagi tadi.
Sebelumnya Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan Kementerian Pertanian menggerebek sebuah gudang penimbun bawang putih di Marunda, Jakarta Utara. Dalam penggrebegan itu ditemukan 182 ton bawang putih, bawang Bombay dan cabai kering merah. Barang-barang tersebut didapatkan importir dari China dan India.
Sementara itu, Agung Setya, anggota Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bareskrim Mabes Polri mengatakan, titik masuk bawang putih illegal tidak hanya dari Surabaya. Tetapi Batam, Medan , Kalimantan dan lainnya sering digunakan untuk menyelundupkan bawang putih dari negara tetangga.
Agung mengatakan, terbongkarnya kasus penimbunan 182 ton bawang putih di Marunda, Jakarta Utara itu dilakukan PT LBU. PT ini yang memasok barang dari China dan India kemudian disimpan di gudang Marunda. Di gudang itu, barang-barang pangan illegal tidak hanya didatangkan dari Surabaya. Tetapi banyak juga yang didapatkan dari Medan dan kota-kota perdagangan lainnya.
Waka Polri Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, Satgas Pangan Polri sekarang ini tengah bergerak ke seluruh Indonesia untuk mengantisipasi potensi kerawanan dan permainan harga pangan di pasar. Sebab setiap menjelang puasa dan Idul Fitri selalu dimanfaatkan kartel pangan untuk menaikan harga sembilan bahan pokok secara sepihak.
Tahun ini katanya, yang bermain-main seperti itu ditindak tegas. Karena pemerintah telah menyediakan sembilan bahan pokok di seluruh Indonesia dalam jumlah cukup. Untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran 2017, Bulog mempunyai stok cukup. Bahkan saat ini Bulog tengah melangsungkan gerakan stabilisasi pangan ke seluruh Indonesia melalui rumah pangan kita (RPK).
RPK adalah tangan panjang Bulog di daerah-daerah dalam usahanya menstabilkan harga pangan. Rencananya Waka Polri akan menambah personil Satgas Pangan di Polda dan Polres seluruh Indonesia untuk mengantisipasi kerawanan harga pangan menjelang puasa dan Idul Fitri
19 Kartel Pangan Dalam Pengawasan
Reviewed by samsul huda
on
May 18, 2017
Rating:
Post a Comment