Menteri Yasonna Bereskan Pungli di Lapas

JAKARTA ( Top News ) - Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna H Laoly geram terhadap pengelolaan lembaga pemasyarakatan (lapas) di jajarannya. Sebab sebagian besar terindikasi adanya pungutan liar (pungli). Ia menilai, rutan dan lapas yang mengedepankan pungli, tergolong bobrok. Mentallitasnya tidak lagi mengutamakan pelayanan, tetapi pemerasan.

‘’Kemenkum HAM telah meminta tim Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) untuk turun ke lapas dan rutan. Ini salah satu upaya membereskan pungli di lapas dan rutan,’’ kata Menteri Yasonna di Graha Pengayoman, Kemenkum HAM, Jalan HR Rasuna Said, Kav 6-7, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).

Ia mengatakan hal itu usai memberikan arahan kepada para kepala kantor wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) seluruh Indonesia di Kantor Kemenkum HAM tersebut.

Para Kakanwil Kemenkum HAM diundang ke Jakarta untuk diberikan pengarahan mengenai bebas pungli di rutan-lapas dan penanganan tahanan yang over kapasitas. Menkum HAM Yasonna mengatakan, harus ditinggalkan cara kerja menumpuk tahanan di kamar dengan maksud mencari uang. Sebab hal itu akan menyulut tahanan bertindak keras seperti di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru, Jumat (5/5/2017).

 "Saya katakan bahwa hal itu tindakan biadab. Maka saya minta tim Saber Pungli pusat, Pak Dwi (Ketua Pelaksana Tugas Satgas Saber Pungli Komjen Dwi Priyatno-red) untuk turun ke lapas-lapas dan rutan,"  ujar Menteri Yasonna.

Mereka (pelaku-pelaku pungli) harus ditangkapi biar lapas rutan bersih dari pemerasan. Ia mengaku, terdapat beberapa lapas dan rutan di sebagian wilayah di Indonesia yang melebihi kapasitas. Hal itu dimanfaatkan petugas lapas atau rutan untuk mengeksploitasi tahanan  dengan cara menarik uang (pungli).

‘’Lapas yang melebihi kapasitas itu masih banyak. Antara lain Medan, Jakarta, Riau, Bagan Siapi-api, Bangkinang Pontianak. Banyaklah, maka melalui Kakanwil ini diharapkan kejadian seperti di Rutan Bungkuk Pekanbaru tidak terulang lagi," jelasnya.

Yang harus ditekankan menurut Menteri Yasonna adalah aparat di lapas dan rutan tidak mengeksploitasi tahanan. Itu yang paling penting. Kalau over kapasitas diakui pihaknya sudah agak pusing. Sebab geser sana kemari sama penuhnya. Namun harus diupayakan tempat yang masih mungkin untuk redistribusi.

Yasonna enggan membeberkan lapas dan rutan mana saja yang rawan pungli. Yang pasti katanya, pihaknya akan langsung menangkap pelaku pungli tanpa memberitahukan ke lapas dan rutan lebih dulu. Karena ia takut kehilangan jejak bila diberitahukan.  (syam/TN)