Over Kapasitas Sebabkan 200 Tahanan Kabur

JAKARTA ( Top News ) - Kondisi Rumah Tahanan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, yang dianggap tak manusiawi akibat over crowdedjadi alasan para tahanan di rutan itu berontak, menjebol pintu dan kemudian melarikan diri secara masal. Mulai banyaknya pungutan, perlakuan petugas keamanan rutan yang kasar, makanan, pasokan air, kondisi kamar yang over kapasitas, menyebabkan mereka kabur dengan cara merusak pagar dan pintu rutan.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan Kusmianta Dusak saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (5/5) malam.

"Para tahanan di rutan itu mempermasalahkan kondisi kamar yang tak nyaman akibat over kapasitas, perlakuan petugas keamanan, makanan dan lainnya. Mereka selalu berusaha untuk lari. Nanti setelah kondusif saya berikan informasi lebih lanjut. Kami belum dapat data lapangan yang lengkap," kata Dusak.
•   
Ia mengakui, sebelum insiden kaburnya para tahanan itu, terjadi demonstrasi di dalam rutan. Mereka menuntut kepala keamanan dicopot dari jabatannya. Puncaknya, saat para tahanan disuruh melaksanakan salat Jumat di masjid rutan, mereka mendobrak petugas hingga ke pintu utama rutan.

‘’Saat kejadian hanya ada 6 orang petugas keamanan rutan, dan mereka tak mampu mengendalikan aksi brutal para tahanan. Karena jumlahnya tak sebanding,’’ ujarnya.

Dusak menmgakui, akibat perlakuan kepala keamanan dan jajarannya yang dianggap berlebihan, menyebabkan para tahanan merasa tidak nyaman. Menurut Dusak, perlakuan petugas yang dianggap berlebihan itu juga didorong oleh kondisi rutan yang kelebihan kapasitas.

Rutan tersebut diketahui hanya bisa menampung 561 tahanan, namun berdasarkan data ada menampung 1.870 tahanan.

"jadi over crowded, melebihi kapasitas. Kita memang mencoba membuat tata tertib. Tetapi kalau berjubel sama kaya pedagang, kalau sudah banyak ditertibkan mereka tidak nyaman, tidak suka, sehingga di situ timbul gesekan-gesekan," kata Dusak.

Dusak mengklaim, sebelum insiden kabur berjamaah ini tak pernah ada bentrokan fisik, baik sesama tahanan maupun dengan petugas rutan. Menurutnya, alasan kuat mereka melarikan diri hanya masalah ketidaknyamanan yang dilakukan petugas.

"Laporannya belum ada kalau bentrokan antara penghuni nggak ada, dengan petugas juga nggak ada. Hanya perlakuan tidak nyaman yang dilakukan petugas," tuturnya.

Untuk saat ini, Dusak menyebut, pihaknya menunggu situasi kembali kondusif sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Sampai saat ini, belum ada petugas yang diperiksa terkait kaburnya ratusan tahanan.

Dusak meminta para pejabat terkait di rutan tersebut untuk menyelesaikan tanggung jawabnya, sampai semua tahanan ditangkap kembali. Meskipun, banyak desakan untuk mencopot Kepala Rutan Sialang Bungkuk, Teguh Tri Hatmanto.

"Saya pikir hari ini selesaikan tanggung jawabnya. Ini dibantu petugas lapas sekitar, saya minta semua petugas membantu," tandasnya. (syam/TN)