Penambangan Merapi Longsor, 3 Tewas

 SLEMAN ( Top News ) – Tidak ada hujan dan tidak ada angin besar mendadak lokasi penambangan pasir di Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan Sleman, Yogyakarta longsor, Jumat (5/5) siang.  Akibatnya tiga nyawa melayang, seorang di antaranya balita.
Lokasi penambangn itu berada di kawasan Kali Gendol.  Dilaporkan warga di sekitar tempat kejadian, lahan yang ditambang mencapai kedalaman 35 meter dan dilihat dari kejauhan tampak seperti anak sungaki Kali Gendol.
Saat kejadian cuaca dalam dalam keadaan terang, bahkan panas terik. Seorang ibu, Isti Mulyaningsih (27) dengan membawa anaknya Berlian Budi Ananta (4) berada di dasar tebing yang ditambang. Ia  tengah mengirim nasi untuk makan siang Darto (30), suaminya.
Ketika sedang menunggu suaminya istirahat itulah, tiba-tiba tebing tersebut longsor pukul 10.30 WIB.  Mengetahui hal itu, Darto berteriak minta tolong sembari bergegas menyelamatkan diri.
Darto, warga Desa Kepuharjo ini mengaku tak menduga bila tebing penuh batu dan pasir itu, bakal longsor. Sebab bertahun-tahun digali tidak pernah longsor. Dan saat kejadian pun juga tidak ditemukan tanda-tanda bahwa lahan yang digalinya bakal longsor.
‘’Saya sedih sekali mengapa istri dan anakku yang jadi korban,’’ katanya. Kepala Desa Kepuharjo Heru Suprapto mengatakan, lahan penambangan Kali Gendol itu diduga dalam keadaan rapuh. Sehingga ketika bagian bawahnya ditambang, bagian atasnya langsung longsor menimpa korban.
‘’Beruntung Darto selamat karena yang longsor tidak berada di titik yang dia tambang. Memang lokasi penambangan itu rawan longsor,’’ kata Kades Heru. Proses evakuasi dilakukan cukup lama karena korban tertimbun  cukup dalam. Sehingga Tim SAR perlu mendatangkan alat berat untuk menyingkirkan batu dan pasir yang menimbunnya.
Tiga puluh menit sebelumnya Purwanto (33), warga Murangan, Sindumartani, Ngemplak, tewas tertimpa batu di lokasi penambangan Kali Gendol, sekitar 600 meter dari lokasi kejadian yang menimbun seorang ibu dan anaknya itu.
Purwanto ketika itu menggeser batu besar dengan cara manual. Diduga tidak kuat akhirnya batu tersebut menimpanya. Korban sempat dilarikan ke RS Panti Nugroho Ngemplak. Namun nyawanya tak tertolong.
Kepala Balai Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto di tempat kejadian mengatakan, evakuasi melibatkan Tim SAR, TNI, Polri, relawan dan masyarakat sekitar Karena volume pasir dan batu yang menimbun korban cukup banyak. (syam/TN)