Proyek Revitalisasi Alun-alun Mulai Diperbaiki

GROBOGAN  ( Top News ) – Kerusakan proyek revitalisasi Alun-alun Purwodadi, Grobogan, mulai diperbaiki PT Aditya Mulya Pratama. Perbaikan itu bersifat tambal sulam. Artinya, hanya pada titik-titik yang rusak saja yang ditangani. Meskipun tanah huruk proyek revitalisasi tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi dalam kontrak, sehingga air hujan tidak mudah terserap. Akibatnya alun-alun jadi becek.     

Perbaikan dilakukan setelah beberapa media memberitakannya berkali-kali. Karena sejak masa pemeliharaan Januari-April 2017, PT Aditya belum ada tanda-tanda  memperbaiki beberapa kerusakan dan kekurangan proyek revitalisasi Alun-alun Purwodadi tersebut.

Bahkan PPKom proyek revitalisasi itu, Joni Sarjono berulang kali telepon dan menyurati PT Aditya Mulya Pratama di Wonosobo. Namun  entah karena apa, PT tersebut tidak menanggapi. Diduga PT Aditya tengah menunggu hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait permintaan Bupati Grobogan Sri Sumarni tentang keberadaan proyek revitalisasi Alun-alun tersebut

Bupati Sri Sumarni setelah meresmikan proyek revitalisasi Alun-alun itu minta BPK mengadakan audit investigasi terhadap proyek tersebut. Sebab proyek senilai Rp 10,3 miliar ini, tidak memuaskan pihaknya, DPRD dan masyarakat Purwodadi. Selain kualitasnya dinilai jelek, juga pengerjaannya tidak bisa selesai tepat waktu.

.

BPK sudah turun melakukan pemeriksaan di lapangan, Februari 2017. Kini badan pemeriksa itu tengah menghitung setiap sub kontrak dari masing-masing pekerjaan revitalisasi tersebut.

Menanggapi turunnya BPK itu, sejumlah warga Purwodadi mendesak BPK merekomendasikan hasil pemeriksaannya ke ranah hukum. Sebab tingkat penyelewengan proyek revitalisasi Alun-Alun tersebut diduga sangat tinggi.

‘’Orang awam saja mengetahui proyek revitalisasi itu jelek, karena tak sesuai dengan besarnya uang rakyat yang disediakan untuk kepentingan proyek tersebut,’’ kata Purwanto (45), warga Purwodadi. 

 

 Sementara itu, perbaikan proyek revitalisasi ini dimulai, Jumat(5/5) pagi. Masa pemeliharaan proyek tersebut dijadwalkan berakhir 22 Juni 2017. Bila kedapatan rusak sebelum masa pemeliharaan habis, hal itu sepenuhnya menjadi tangung jawab PT Aditya Mulya Pratama.

Kemarin beberapa pekerja terlihat mengganti keramik yang pecah di beberapa titik, dan mengganti beberapa batu alam yang rusak. Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Joni Sarjono menyatakan, kerusakan pada beberapa titik propyek revitalisasi itu, sepenuhnya menjadi tanggungjawab PT Aditya Mulya Pratama. Karena masa pemeliharaan itu berakhir Juni 2017. (syam/TN)