Perdagangan di Grobogan Lesu
GROBOGAN (Top News) – Perdagangan di pasar
induk Purwodadi, Grobogan, Jateng, belakangan ini lesu. Diduga hal itu akibat
petani gagal panen untuk kali kedua. Demikian dikatakan beberapa pedagang di
pasar induk daerah itu, Sabtu (3/6/20-17) kemarin.
Mereka mengatakan, pendapatan pedagang pakaian, kelontong,
kosmetik, elektronik, logam mulia (emas-red) dan lainnya itu, turun drastis
dibanding bulan puasa tahun 2016. Sebab daya beli masyarakat turun rendah. Hal tersebut
dipicu dari gagalnya sebagian panen di Grobogan untuk kali kedua.
‘’Saat ini petani mengeluh karena tanaman padi mereka mengering
akibat diserang wereng. Dan tidak sedikit tanaman jagung dan tembakau mati
keguyur hujan intensitas tinggi,’’ kata Hartono, pedagang pasar induk
Purwodadi, Grobogan,
Ia mengatakan, musim tanam sebelumnya, sebagian tanaman padi
di daerah itu juga terserang wereng. Akibatnya gabah petani tidak laku di
tingkat tengkulak, penebas, bahkan Bulog. Sebagai dampaknya perdagangan di akhir tahun 2016 lesu.
Kini hal itu terulang lagi, perdagangan di pasar-pasar
tradisional di daerah itu tidak lagi menjanjikan. Berbagai jenis dagangan tidak
terbeli. Lebih-lebih jenis perhiasan dari logam mulia.
‘’Saat ini emas sepi pembeli, meski mendekati Lebaran,’’
kata Anik, Toko Mas Jagoi Jaya di Pasar Purwodadi. Ia sependapat dengan calon Gubernur Jateng
Marwan Jafar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyatakan ekonomi
petani, pedagang dan kalangan swasta lainnya di Jateng belakangan ini memprihatinkan.
Karena di tngkat petani hasil panennya
merosot lantaran terserang hama.
Di tingkat pedagang dirasakan dalam keadaan lesu karena daya
beli masyarakat rendah. Di tingkat swasta banyak pengangguran di berbagai sektor.
Akibatnya kemiskinan yang diupayakan pemerintah melalui berbagai program turun
jumlahnya justru belakangan ini malah membengkak besar.
Selain itu kata Marwan, petani, pedagang dan usaha swasta
sektora lain di Jateng lesu akibat kebijakan pemerintah menaikkan harga tarif
dasar listrik, SIM, surat-surat kendaraan dan lainnya. Untuk itu pemerintah
diminta secepatnya mencarikan jalan keluar untuk mereka. Sebab kalau tidak
kemiskinan dalam kota dan desa akan terus bertambah signifikan. (syam/TN)
Perdagangan di Grobogan Lesu
Reviewed by samsul huda
on
June 03, 2017
Rating:
Post a Comment