Tak Pelayanan, Pelanggan Geruduk PDAM
GROBOGAN (Top News) - Puluhan konsumen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Grobogan Damai (AMPGD) menggelar aksi demo di depan Kantor PDAM di Jalan Gajahmada, Purwodadi, Grobogan, Jateng, Kamis(8/6/2017).
Mereka demo karena tak puas dengan pelayanan yang diberikan pihak manajemen. Selain berorasi, pendemo membentangkan beberapa spanduk . Spanduk itu bertuliskan berbagai keluhan konsumen tentang pelayanan PDAM ini.
Untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan , Polres menerjunkan Tim Dalmas ke PDAM dibantu Satpol PP.
Sugiyanto, salah seorang koordinator aksi menyampaikan, saat ini PDAM belum bisa memberikan pelayanan yang layak bagi konsumen, yakni air bersih. Tidak hanya memenuhi kebutuhan MCK saja, tetapi juga kepentingan air minum.
Selain itu di beberapa wilayah, airnya jarang mengalir. Kalaupun mengalir dengan debit air yang sangat kecil. “Di kota saja, air mengalir secara berkala. Kita harus menampung air terlebih dahulu jika memerlukan air sewaktu-waktu,” kata Giyanto.
Ia menambahkan, kualitas air yang diberikan PDAM tidak layak untuk dikonsumsi. Sebab sering kali airnya keruh seperti comberan. Bahkan baunya kerapkali agak anyir. Padahal di perusahaan itu disediakan tawas untuk mengantisipasi bahu dan lumpur .
‘’Kemana tawas itu digunakan,’’ katanya. Ulil, koordinator yang lain mengatakan, jika saat ini PDAM tidak memiliki Badan Pengawas dari pihak konsumen. “PDAM telah melakukan pembohongan publik dan pembodohan terhadap konsumen. Konsumen tidak diberi hak untuk ikut mengawasi kinerja dan memberikan usulan atau masukan kepada manajemen PDAM. Seharusnya ada pengawas dari konsumen,” jelasnya.
Direktur PDAM Grobogan Bambang Pulunggono mengatakan, dari 32.026 konsumen PDAM, hanya 30.254 konsumen yang aktif. Sedangkan di kota Purwodadi saja berjumlah 16.700 pelanggan. Ia menjelaskan, kurang lancarnya air ke konsumen akibat masih kurangnya air baku dari dua instalasi penyedia air bersih dari Kedung Ombo dan sungai Lusi.
“Untuk dari kedung ombo debitnya 150 liter/detik, sedangkan sungai lusi 30 liter/detik. Sedangkan kebutuhan untuk konsumen agar bisa teraliri dengan lancar paling tidak 250 liter/liter,” kata Bambang.
Kini pihak PDAM akan membangun IPA baru dengan debit 50 liter/detik. Dengan tambahan IPA baru pihaknya yakin kebutuhan air pelanggan akan tercukupi. Saat ini masih dalam proses lelang di LPSE dengan nilai Rp 6 milyar. Rencananya awal tahun 2018 hal itu akan teratasi.
Menjawab permasalahan air keruh, Ia menjelaskan, kurangnya debit air membuat tekanan pompa naik turun, sehingga membuat gesekan pada endapan pipa yang sudah berumur lebih dari 30 tahun.
‘’Kita sudah melakukan pembersihan berkala. Membuat wash out secara rutin, mengganti PAC sesuai dengan kultur air di Grobogan, serta mengganti pasir kuarsa dengan kualitas terbaik dari Bangka. Namun tetap saja keruh, meski berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.
Bambang menambahkan, saat ini posisi badan pengawas diisi oleh dua orang , yakni dari Kabag Perekonomian Pemkab Grobogan dan Dinas Kesehatan. “Memang unsur dari pelanggan belum diisi. Karena saat ini kondisi keuangan belum stabil. Untuk pengisian posisi tersebut perlu diadakan tes assesment,” katanya.
Mendengar jawaban direktur PDAM itu, akhirnya peserta aksi meninggalkan halaman kantor PDAM. Mereka menunggu hasil kerja Direktur PDAM bekerja hingga satu tahun jabatannya, dan berharap direktur tersebut mundur jika tak mampu merubah kinerja perusahaan. (syam/TN)
Mereka demo karena tak puas dengan pelayanan yang diberikan pihak manajemen. Selain berorasi, pendemo membentangkan beberapa spanduk . Spanduk itu bertuliskan berbagai keluhan konsumen tentang pelayanan PDAM ini.
Untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan , Polres menerjunkan Tim Dalmas ke PDAM dibantu Satpol PP.
Sugiyanto, salah seorang koordinator aksi menyampaikan, saat ini PDAM belum bisa memberikan pelayanan yang layak bagi konsumen, yakni air bersih. Tidak hanya memenuhi kebutuhan MCK saja, tetapi juga kepentingan air minum.
Selain itu di beberapa wilayah, airnya jarang mengalir. Kalaupun mengalir dengan debit air yang sangat kecil. “Di kota saja, air mengalir secara berkala. Kita harus menampung air terlebih dahulu jika memerlukan air sewaktu-waktu,” kata Giyanto.
Ia menambahkan, kualitas air yang diberikan PDAM tidak layak untuk dikonsumsi. Sebab sering kali airnya keruh seperti comberan. Bahkan baunya kerapkali agak anyir. Padahal di perusahaan itu disediakan tawas untuk mengantisipasi bahu dan lumpur .
‘’Kemana tawas itu digunakan,’’ katanya. Ulil, koordinator yang lain mengatakan, jika saat ini PDAM tidak memiliki Badan Pengawas dari pihak konsumen. “PDAM telah melakukan pembohongan publik dan pembodohan terhadap konsumen. Konsumen tidak diberi hak untuk ikut mengawasi kinerja dan memberikan usulan atau masukan kepada manajemen PDAM. Seharusnya ada pengawas dari konsumen,” jelasnya.
Direktur PDAM Grobogan Bambang Pulunggono mengatakan, dari 32.026 konsumen PDAM, hanya 30.254 konsumen yang aktif. Sedangkan di kota Purwodadi saja berjumlah 16.700 pelanggan. Ia menjelaskan, kurang lancarnya air ke konsumen akibat masih kurangnya air baku dari dua instalasi penyedia air bersih dari Kedung Ombo dan sungai Lusi.
“Untuk dari kedung ombo debitnya 150 liter/detik, sedangkan sungai lusi 30 liter/detik. Sedangkan kebutuhan untuk konsumen agar bisa teraliri dengan lancar paling tidak 250 liter/liter,” kata Bambang.
Kini pihak PDAM akan membangun IPA baru dengan debit 50 liter/detik. Dengan tambahan IPA baru pihaknya yakin kebutuhan air pelanggan akan tercukupi. Saat ini masih dalam proses lelang di LPSE dengan nilai Rp 6 milyar. Rencananya awal tahun 2018 hal itu akan teratasi.
Menjawab permasalahan air keruh, Ia menjelaskan, kurangnya debit air membuat tekanan pompa naik turun, sehingga membuat gesekan pada endapan pipa yang sudah berumur lebih dari 30 tahun.
‘’Kita sudah melakukan pembersihan berkala. Membuat wash out secara rutin, mengganti PAC sesuai dengan kultur air di Grobogan, serta mengganti pasir kuarsa dengan kualitas terbaik dari Bangka. Namun tetap saja keruh, meski berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.
Bambang menambahkan, saat ini posisi badan pengawas diisi oleh dua orang , yakni dari Kabag Perekonomian Pemkab Grobogan dan Dinas Kesehatan. “Memang unsur dari pelanggan belum diisi. Karena saat ini kondisi keuangan belum stabil. Untuk pengisian posisi tersebut perlu diadakan tes assesment,” katanya.
Mendengar jawaban direktur PDAM itu, akhirnya peserta aksi meninggalkan halaman kantor PDAM. Mereka menunggu hasil kerja Direktur PDAM bekerja hingga satu tahun jabatannya, dan berharap direktur tersebut mundur jika tak mampu merubah kinerja perusahaan. (syam/TN)
Tak Pelayanan, Pelanggan Geruduk PDAM
Reviewed by samsul huda
on
June 08, 2017
Rating:
Post a Comment