Haryanto Penerbang Terbaik
GROBOGAN (Top News) - Capt Pilot Helikopter Basarnas Kapten Laut (P) Haryanto tewas bersama tujuh orang penumpang Helikopter Basarnas di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ia tewas setelah heli yang dikapteni menabrak tebing Gunung Butak, Minggu (3/7/2017) pukul 16.17
Kapten Haryanto adalah putra terbaik warga Desa Pulorejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Ia meninggalkan satu istri dan tiga putra. Putra sulung pasangan Sali dan Marmi ini menempuh jenjang pendidikan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2007. Kabar mengenai kecelakaan heli itu, didapatkan dari kerabat yang melihat unggahan gambar Helikopter Basarnas menabrak Gunung Butak di media sosial.
"Kita memang sempat khawatir,’’ kata Kades Pulorejo Sujatmo, kerabat almarhum. Sebelum terbang dalam misi penyelamatan di Dieng, korban sempat berfoto bersama di samping heli bersama petugas Basarnas yang lain dan kemudian dishare ke rekan-rekan dan keluarganya.
Begitu mendengar kabar, bahwa Helikopter Basarnas menabrak Gunung Butak, keluarga langsung panik. Keluarga berharap Haryanto dan krunya selamat. Namun Minggu (3/7/2017) pukul 22.00 WIB keluarga menerima kabar dari tempat kejadian, bahwa Haryanto dan teman-temannya gugur dalam tugas kenegaraan,’’ kata Sujatmo.
Mayor Mar Ahmad Muthohar, salah satu senior almarhum saat duduk di bangku SMA I Purwodadi maupun saat memulai berkarir di Akademi Angkatan Laut menjelaskan jika almarhum merupakan perwira penerbang TNI AL yang tangguh dan dapat diandalkan.
“Dia adalah penerbang terbaik dari Grobogan. Dia juga sangat dekat dengan para seniornya, alumni AAL dari Grobogan,” katanya.
Mayor Laut (anr) Haryanto juga dikenal memiliki tradisi menghormati orang tuanya dengan cara mengelilingi kampung halamannya Dusun Pelemwulung, Desa Pulorejo, Kecamatan Purwodadi dari udara sebanyak dua hingga tiga kali jika kebetulan melintas.
"Kalau ada Helikopter Basarnas melintas di atas kampung itu, warga langsung paham, bahwa itu adalah Haryanto,’’ ujar Kades Pulorejo.
Dwi Irawanto, adik almarhum mengatakan, Lebaran kemarin Haryanto pulang ke kampung halamannya. Biasanya setiap pulang dia naik heli, sehinga menarik perhatian warga Desa Pulorejo. Tetapi entah karena apa Lebaran kemarin dia pulang dengan mengendarai mobil.
Iwan panggilan adik almarhum, tidak dapat firasat apapun . Kabar meninggalnya kakanya itu diterima ketika Iwan sedang persiapan ke kampus Universitas Negeri Semarng (Unnes).
Komarudin (50), paman almarhum mengaku mendapatkan firasat sejak dua bulan silam. Ia mengaku bermimpi, kalau di rumah orang tua almarhum sangat ramai dikunjungi orang. Meski tampak ramai, namun suasananya terasa nyenyet (sangat sepi).
Istri almarhum terus meratapi kepergian almarhum suaminya, dia terus menangis di hadapan jenazah. Meski demikian istri almarhum beserta anaknya berusaha tegar untuk mengikuti keseluruhan upacara pemakaman almarhum secara militer sampai selesai.
Komandan Lanal Semarang Kolonel Laut (P) Hanarko Jodi Pamungkas, mengungkapkan alumni AAL 2007 dalam karier militernya sangat menonjol. Bahkan, almarhum mendapat kehormatan menerbangkan helikopter jenis Dolpin yakni helikopter baru yang dilengkapi dengan teknologi canggih.
"Kariennya sangat baik dan atas kerja keras almarhum negara memberikan jasa kenaikan pangkat dari Kapten Laut menjadi Mayor," ungkapnya sebelum melepas jenazah.
Hadir dalam acara pemakaman Bupati Grobogan Sri Sumarni, Kapolres Grobogan AKBP Satria Rizkiano, Dandim 0717 Purwodadi Letnan Kolonel Arh Piter Gurning dan rekan-rekan kerja almarhum. (syam/TN)
WIB.
Haryanto Penerbang Terbaik
Reviewed by samsul huda
on
July 03, 2017
Rating:
Post a Comment