Suap Mojokerto, Wawali Diperiksa KPK

MOJOKERTO (Top News) – Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tiga pimpinan DPRD Kota Mojokerto bersama Kepala Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mojokerto Wiwiet Febryanto, 16 Juni 2017 mulai memasuki babak baru. 
 KPK memanggil delapan pejabat teras di lingkungan Pemkot Mojokerto untuk diperiksa terkait suap yang menjerat tiga pimpinan DPRD daerah itu dan seorang pejabat  PUPR. Mereka diperiksa di aula Mapolres Mojokerto, Selasa (11/7/2017)
Mereka adalah, Wakil Wali Kota Mojokerto Suyitno, Kepala Dinas Pendidikan Novi Rahardjo, Sekretaris PUPR Nara N Utama, Kabid Aset DPPKA Ani Wijaya, Kabid Anggaran Subekti dan Kabid Perencanaan Bappeko Helmi. Selain itu, ada juga dua anggota DPRD Kota Mojokerto yang ikut diperiksa. Keduanya adalah anggota Komisi I DPRD Udji Pramono dari Fraksi Persatuan Demokrat Keadilan (PDK) dan Mochamad Harun dari Fraksi Partai Gerindra.
Wakil Walikota Mojokerto, Suyitno datang pukul 09.30 WIB menggunakan batik biru langsung menuju lantai II, tempat pemeriksaan berlangsung. Disusul kemudian lima pejabat Pemkot dan  dua anggota DPRD Kota Mojokerto.
Suyitno mendapat kawalan ajudannya. Ia terlihat santai dan sempat bertegur sapa dengan Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo di lantai bawah. “Saya sedang flu, sempat opname seminggu lalu,” kata Suyitno.
Pemeriksaan delapan pejabat ini berlangsung tertutup di aula lantai dua. Awak media tak diizinkan naik mengambil gambar pemeriksaan. Terlihat dua anggota Unit Propam Polresta Mojokerto berjaga di depan tangga menuju ke lantai dua.
Pemeriksaan itu terkait kasus suap Kadis PUPR Wiwiet Febryanto kepada tiga pimpinan dewan. Wiwiet terkena OTT KPK pada Jumat (16/6/2017). Dalam penangkapan itu disita barang bukti uang Rp 470 juta.
Selain Wiwiet, KPK juga menangkap Ketua DPRD Kota Mojokerto dari Fraksi PDIP Purnomo, Wakil Ketua DPRD Abdullah Fanani dari Fraksi PKB dan Wakil Ketua DPRD Umar Faruq dari Fraksi PAN. (syam/TN)