Bupati Minta Kemendes, Dana Desa Diprioritaskan Untuk Bangun Jalan Desa
GROBOGAN (Top News) - Bupati Grobogan Sri Sumarni menyampaikan masukan kepada Kemendes mengenai pengelolaan dana desa ke depan. Ia mengatakan, pengelolaan dana desa itu harus bersinergi dengan prioritas kebutuhan daerah dan desa.
Itu sebabnya ia meminta, bahwa kebijakan prioritas Kemendes ke depan disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas yang ada di daerah, sehingga program dan kegiatan dapat diimplementasikan sesuai tujuan.
“Kami berharap dana desa dapat diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan desa,” kata Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam acara sosialisasi kebijakan prioritas penggunaan dana desa di pendapa kabupaten, Rabu (9/8/2017).
Selain itu, Kabupaten Grobogan yang memiliki luas daratan terluas nomor dua di Jawa Tengah, namun jumlah dana desa yang diterima jauh lebih kecil dari kabupaten lain. Hal ini disebabkan jumlah desa di Kabupaten Grobogan relatif sedikit. “Semoga ini bisa dievaluasi pusat, penghitungan dana desa diperhitungkan juga luasannya. Saya minta perhatian, sehingga. jalan antar desa bisa segera dibangun,” kata Bupati Sri.
Direktur Pembangunan Ekonomi Kawasan Pedesaan Kementrian Desa PDT dan Transmigrasi Faizul Izhom mengatakan, penggunaan dana desa harus mengedepankan asas manfaat.
Menurutnya, dengan mengedepankan azas manfaat, praktis kebutuhan masyarakat dalam batas tertentu akan terpenuhi.
Pihaknya mengakui, bahwa banyak hal yang harus dibiayai pemerintah desa melalui dana desa itu. Namun setiap desa tidak akan mampu membiayai semua program peningkatan pembangunan desa melalui dana desa. Mengingat tahun 2017 dana yang diterima rata-rata sebesar Rp 800 juta per desa.
Itu sebabnya, kata Faizul, sudah sepatutnya kebutuhan masyarakat lebih berdasar kepada skala prioritas atau yang lebih penting.
“Kita harus menggunakan alokasi dana desa untuk membangun sesuai kebutuhan masyarakat. Jangan sekedar membangun berdasarkan keinginan saja. Kabupaten Grobogan yang masyarakatnya didominasi petani, maka embung sangat dibutuhkan warga,” katanya.
Dengan pembangunan embung-embung diharapkan akan lahir produk-produk unggulan di masing-masing desa. Pihaknya berharap, setiap desa memiliki Badan Usaha Milik Desa(BUMDes) yang mampu mengembangkan dan memasarkan produk-produk lokal.
“Saat ini baru ada 13 BUMDes disini. Saya harap ke depan akan lahir BUMDes lain yang mampu meningkatkan pendapatan desa,” ujar Faizul.
Satu hal lagi yang menjadi skala prioritas yakni penyediaan sarana olah raga di setiap desa. Menurutnya, kemajuan prestasi olah raga menggambarkan kemajuan suatu daerah, bahkan suatu bangsa. Karenanya dia minta sarana olah raga diperhatikan. Acara itu dihadiri camat dan kades se – kabupaten. (syam/TN)
Itu sebabnya ia meminta, bahwa kebijakan prioritas Kemendes ke depan disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas yang ada di daerah, sehingga program dan kegiatan dapat diimplementasikan sesuai tujuan.
“Kami berharap dana desa dapat diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan desa,” kata Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam acara sosialisasi kebijakan prioritas penggunaan dana desa di pendapa kabupaten, Rabu (9/8/2017).
Selain itu, Kabupaten Grobogan yang memiliki luas daratan terluas nomor dua di Jawa Tengah, namun jumlah dana desa yang diterima jauh lebih kecil dari kabupaten lain. Hal ini disebabkan jumlah desa di Kabupaten Grobogan relatif sedikit. “Semoga ini bisa dievaluasi pusat, penghitungan dana desa diperhitungkan juga luasannya. Saya minta perhatian, sehingga. jalan antar desa bisa segera dibangun,” kata Bupati Sri.
Direktur Pembangunan Ekonomi Kawasan Pedesaan Kementrian Desa PDT dan Transmigrasi Faizul Izhom mengatakan, penggunaan dana desa harus mengedepankan asas manfaat.
Menurutnya, dengan mengedepankan azas manfaat, praktis kebutuhan masyarakat dalam batas tertentu akan terpenuhi.
Pihaknya mengakui, bahwa banyak hal yang harus dibiayai pemerintah desa melalui dana desa itu. Namun setiap desa tidak akan mampu membiayai semua program peningkatan pembangunan desa melalui dana desa. Mengingat tahun 2017 dana yang diterima rata-rata sebesar Rp 800 juta per desa.
Itu sebabnya, kata Faizul, sudah sepatutnya kebutuhan masyarakat lebih berdasar kepada skala prioritas atau yang lebih penting.
“Kita harus menggunakan alokasi dana desa untuk membangun sesuai kebutuhan masyarakat. Jangan sekedar membangun berdasarkan keinginan saja. Kabupaten Grobogan yang masyarakatnya didominasi petani, maka embung sangat dibutuhkan warga,” katanya.
Dengan pembangunan embung-embung diharapkan akan lahir produk-produk unggulan di masing-masing desa. Pihaknya berharap, setiap desa memiliki Badan Usaha Milik Desa(BUMDes) yang mampu mengembangkan dan memasarkan produk-produk lokal.
“Saat ini baru ada 13 BUMDes disini. Saya harap ke depan akan lahir BUMDes lain yang mampu meningkatkan pendapatan desa,” ujar Faizul.
Satu hal lagi yang menjadi skala prioritas yakni penyediaan sarana olah raga di setiap desa. Menurutnya, kemajuan prestasi olah raga menggambarkan kemajuan suatu daerah, bahkan suatu bangsa. Karenanya dia minta sarana olah raga diperhatikan. Acara itu dihadiri camat dan kades se – kabupaten. (syam/TN)
Bupati Minta Kemendes, Dana Desa Diprioritaskan Untuk Bangun Jalan Desa
Reviewed by samsul huda
on
August 09, 2017
Rating:
Post a Comment