Jamaah Korban First Travel Gelar Doa Bersama & Sosialisasikan Tentang PKPU

JAKARTA (Top News) - Jamaah korban First Travel banyak yang menangis ketika mengikuti doa bersama di Masjid Al-Hidayah, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (27/8/2017). Selain doa bersama, kuasa hukum dari korban first travel  melakukan sosialisasi mengenai Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Doa bersama itu diadakan oleh para korban First Travel yang berada di Jakarta. Semua korban diundang diajak doa bersama minta kepada Alloh SWT agar diberikan jalan keluar yang mudah, cepat dan berkah dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi.
Ratusan jamaah itu datang dari berbagai daerah. Sejak pukul 07.00 WIB Masjid Al-Hidayah sudah dipadati jamaah. Mereka datang dari berbagai daerah. Bahkan beberapa di antarnya datang dari Grobogan, Jateng dan Jabar. Mereka mengaku datang untuk mengikuti sosialisasi tentang PKPU sekaligus doa bersama.
Acara dimulai pukul 08.50 WIB diawali dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan penjelasan perkembangan kasus penipuan First Travel.
Yudhi dari Jabar mengaku datang ingin bersama-sama jamaah lain berdoa bersama minta bantuan Alloh SWT, sekaligus mendengarkan penjelasan dari kuasa hukum First Travel tentang perkembangan kasusnya.
"Sejauh mana langkah hukum yang sudah dihadapi kita pingin tahu,’’ kata Yudhi. Selain itu ia dan bersama jamaah yang lain ingin mendengarkan mengenai sosialisasi tentang PKPU. Karena ia dan jamaah lainnya mengaku tak mengetahui apa PKPU dan prosedur penanganannya.
Dwi Librianto, kuasa hukum jamaah korban First Travel minta jamaah segera mendaftar sebagai kreditur untuk proses PKPU ke pihaknya.
Fungsi PKPU ini katanya, adalah untuk menstrukturisasi utang debitur dan baru dikabulkan jika sudah jatuh tempo. Jadi, bagi yang tidak ikut mengajukan tagihan, maka hak tagihnya akan hilang dengan sendirinya.
Dwi juga menjelaskan tugas jamaah saat ini adalah untuk melaporkan sebagai kreditur. Dwi mengingatkan bagi jamaah yang ingin ikut program itu untuk segera menyiapkan berkas-berkas yang diminta, terutama setoran pelunasan biaya umroh, KTP, KK dan lainnya.
Usai acara, beberapa jamaah menghampiri Dwi untuk meminta penjelasan lebih rinci mengenai proses pengadilan PKPU. (syam/TN)