Jokowi: Penggunaan Dana Desa Awasi

BALI  (Top News) - ‎Dana desa berfungsi untuk mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat desa. Untuk kepentingan itu, tahun 2017 ini pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 60 triliun. Dalam tiga tahun terakhir total dana desa yang sudah tersalurkan mencapai Rp127 triliun.
‘’Itu uang yang besar sekali,’’ kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali, Jumat (4/8/2017). Ia mengatakan hal itu usai membuka rapimnas Partai Hanura di Bali. Dalam rapimnas itu, Partai Hanura mencalonkan kembali sebagai Calon Presiden 2019. 
Jokowi meminta semua pihak mengawasi pengelolaan dana desa secara terus menerus agar tidak diselewengkan. ‎Sebab, semua pihak tentu berharap agar dana untuk peningkatan kesejahteraan rakyat itu tidak disalahgunakan.
"Saya selalu sampaikan bahwa manajemen dana desa itu harus betul-betul direncanakan dengan baik, diorganisasi yang baik. Ada pendampingan, dilaksanakan, tetapi juga harus ada pengawasan, controlling, pemeriksaan, yang terus menerus. Karena ini terkait uang yang besar sekali," kata Jokowi.
Ssaat awal diluncurkan, dana desa dialokasikan sebesar Rp 20 triliun. Setahun kemudian meningkat lipat dua menjadi menjadi Rp 47 triliun dan kini meningkat lagi lebih besar menjadi Rp 60 triliun.
"Artinya, total dalam tiga tahun ini sudah Rp127 triliun. Apa yang kita harapkan dari dana desa ini? Ada perputaran uang dari dana desa, ada perputaran uang di bawah, ada perputaran uang di desa, sehingga apa? Daya beli rakyat di desa semakin naik," ujarnya.
Pernyataan Kepala Negara ini dikeluarkan terkait langkah tegas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menetapkan sejumlah tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) suap proyek dana desa di Pamekasan, Madura, Jatim, Rabu (2/8/2017).
Ke depannya, Presiden Jokowi berharap agar dana desa yang telah diberikan dapat digunakan dengan penuh tanggung jawab agar desa-desa dapat lebih mandiri dan dapat berperan dalam pembangunan nasional. (syam/TN)