KPK Geledah Kantor Bupati Pamekasan

 PAMEKASAN (Top News) -  Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah empat lokaso operasi tangkap tangan (OTT) di Pamekasan, Madura, Jatim, Jumat (4/8/2017). Empat lokasi itu adalah Kantor dan rumah dinas Bupati Kabupaten Pamekasan, Kantor Kejaksaan Pamekasan, Kantor Inspektorat Pemkab Pamekasan dan Kantor Desa Dusok.
Di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pamekasan, Tim Penyidik KPK menggeledah beberapa ruang lain. Di antaranya ruang kerja kepala Inspektorat Pemkab Pamekasan, ruang kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan, dan ruang kerja Wakil Bupati Pamekasan.
Mereka mengenakan rompi krem, khas KPK dan mengenakan masker. Sehingga identitas penyidik itu sulit dikenali.
Ikut mendampingi Kepala Bagian Humas Polres Pamekasan Supriyadi, Asisten Bupati Pamekasan Yudistina dan sejumlah staf Wakil Bupati Pamekasan Kholil Asyari.
Penggeledahan itu terkait dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Pamekasan Madura, Rabu (2/8/2017). Dalam OTT ini KPK menyita uang Rp 250 juta dari tangan Kajari Pamekasan. Diduga uang tersebut dari hasil suap proyek infrastruktur Dana Desa .
Dalam kasus itu, KPK menetapkan lima tersangka dalam kasus suap proyek Dana Desa (DD) ini. Lima itu adalah Kajari Pamekasan Rudy Indra Prasetya, Kades Dasuk Agus Mulyadi, Kabag Administrasi Nur Sholehoddin, Bupati Pamekasan Achmad Syafii dan Kepala Inspektorat Pemkab Pamekasan Sutjipto Utomo.
Mereka kini ditahan di Rutan Cabang KPK yang berbeda satu dengan yang lain. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, suap itu terkait dengan proyek jalan yang dibiayai dengan Dana Desa Kementerian Desa (Kemendes) senilai Rp 100 juta. Proyek ini tengah diusut Kejaksaan Pamekasan karena ada indikasi korupsi dalam pengerjaannya, yaitu mengurangi volume.
Dari sinilah Bupati Pamekasan dan jajarannya minta supaya Kajari tidak melanjutkan ke penyidikan. Maka disepakati transaksi tutup kasus Rp 250 juta. Lipat dua setengah dari nilai proyeknya. (syam/TN)