Polisi Segera Serahkan 14.636 Paspor Korban First Travel

JAKARTA (Top News) - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri menyatakan, bahwa pihaknya segera mengembalikan paspor milik jamaah yang gagal diberangkatkan First Travel umroh tahun 2017 ini.
Kanit V Subdit 5 Jatanwil Direktorat Tipidum Bareskrim Polri AKBP M Rivai Arvan mengatakan, tercatat ada sekitar 14.636 paspor korban First Trevel. Rencananya belasan ribu poaspor itu akan segera diserahkan pada jamaah. Penyerahan dilakukan setelah Bareskrim Polri selesai melakukan pemilihan dan pencocokan data.
"Data-data mengenai paspor itu, mulai kami proses Kamis besok, kami pilah-pilah agen ini sekian, jamaah sendiri yang tidak memiliki agen sekian," kata Rivai di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (23/8/2017).
Ia mengatakan, proses pengembalian paspor dilakukan Bareskrim dengan cara menghubungi agen-agen dari jamaah itu. Nomor telepon dari para jamaah telah didapatkan Bareskrim Polri dari Posko Crisis Center korban First Travel. Posko itu dibuka di Gedung Bareskrim Polri sejak 16 Agustus 2017.
"Jadi jamaah tidak perlu datang ke sini, kalau paspornya sudah siap kami yang akan menghubungi," ujarnya. Proses pengembalian paspor katanya, dengan menghubungi jamaah lewat masing-masing agen. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya penumpukan jamaah di Bareskrim. Sementara untuk jamaah perorangan, menurut Rivai akan diarahkan ke agen-agen wilayah First Travel.
"Biar teratur dan tidak saling berebutan kami akan hubungi satu per satu," kata Rivai. Kemarin Bareskrim Polri masih menyita sebelas paspor yang akan dijadikan sebagai barang bukti. Nantinya paspor itu, akan dikembalikan setelah berkas kasus First Travel selesai.
Rencananya paspor itu akan difotokopi  lalu dijadikan berkas barang bukti.
Bareskrim Polri telah melakukan komunikasi dengan jamaah yang paspornya digunakan sebagai barang bukti. Jika nantinya pengadilan meminta bukti paspor asli, maka penyidik akan memintanya kembali dari jamaah. (syam/TN)