Ratusan Korban First Travel Grobogan Desak Uang Kembali
GROBOGAN (Top News) – Maskun, warga Karangrayung Grobogan, Jateng, bersama 160 orang lebih korban First Travel asal daerah itu, mendesak pengelola jasa perjalanan umroh dan haji tersebut bertanggungjawab dengan mengembalikan uang korban secepatnya.
‘’Pengelola First Travel Andika Surchman dan Aniesa Hasibuan memang tengah ditahan Bareskrim Polri. Namun harta kekayaannya banyak tersimpan di luar negeri, termasuk restoran di Inggris dan lainnya. Kalau harta dilelang kami kira cukup untuk mengembalkikan uang korban,’’ kata Maskun di Purwodadi, Senin (28/8/2017).
Ia mengatakan, beberapa perwakilan asal Grobogan telah melaporkan kasusnya ke Bareskrim Polri bersama korban lainnya. Namun sejauhmana hasilnya pihaknya belum mengetahui. Yang pasti lanjutnya, polisi mulai menyerahkan paspor-paspor milik korban.
Sementara itu calon jamaah DEP asal Brebes, Jawa Tengah mengaku . sudah mengeluarkan uang hingga Rp 57,2 juta sejak mendaftar umrah pada November 2016. Bahkan korban di Sidoarjo Jatim telah melunasi biaya umroh ke First Travel untuk 2.502 jamaah. Namun mereka tak kunjung berangkat.
"Saya ikut yang promo Rp 14,3 juta lewat agen di Bekasi, daftar sekitar November 2016," ujar DEP. Ibu muda mengaku harus menanggung malu karena terlanjur berjanji mengajak dua temannya ke Tanah Suci.
DEP memilih First Travel karena tertarik dengan rekomendasi temannya, dan melihat langsung pengakuan para jemaah yang sudah berangkat umrah menggunakan agen itu murah sekali, yaitu Ro 14,3 juta/orang.
DEP sempat curiga saat keberangkatan umroh sang ibunda April 2017. Tiba-tiba dua hari jelang keberangkatan ada perubahan jadwal, dan baru berangkat setelah 12 hari berikutnya.
"Nah, dari situ saya udah mulai ngerasa aneh, kok dua hari jelang keberangkatan umroh ibu tiba-tiba ada reschedule. Malah ada jemaah yang bareng kloter ibu dari Jawa Timur pulang lagi pas di perjalanan ke Jakarta. Ada juga yang pura-pura udah umroh terus beli oleh-oleh di Tanah Abang, karena malu batal berangkat," katanya.
Perempuan ini akhirnya membatalkan umrah melalui First Travel. Namun, pembatalan tidak berjalan mulus, karena harus menunggu hingga 90 hari. Dia mengaku daftar November 2016. Melihat gelagat aneh, akhirnya 30 Maret 2017 dia refund. Tetapi tetap tidak cair.
Saat pembatalan, pihak First Travel sempat menjanjikan akan memberangkatkan umrah Ramadan, dengan menambah biaya Rp 3 juta per jemaah. Padahal sebelumnya bilang enggak ada pemberangkatan selama Ramadan. (syam/TN)
‘’Pengelola First Travel Andika Surchman dan Aniesa Hasibuan memang tengah ditahan Bareskrim Polri. Namun harta kekayaannya banyak tersimpan di luar negeri, termasuk restoran di Inggris dan lainnya. Kalau harta dilelang kami kira cukup untuk mengembalkikan uang korban,’’ kata Maskun di Purwodadi, Senin (28/8/2017).
Ia mengatakan, beberapa perwakilan asal Grobogan telah melaporkan kasusnya ke Bareskrim Polri bersama korban lainnya. Namun sejauhmana hasilnya pihaknya belum mengetahui. Yang pasti lanjutnya, polisi mulai menyerahkan paspor-paspor milik korban.
Sementara itu calon jamaah DEP asal Brebes, Jawa Tengah mengaku . sudah mengeluarkan uang hingga Rp 57,2 juta sejak mendaftar umrah pada November 2016. Bahkan korban di Sidoarjo Jatim telah melunasi biaya umroh ke First Travel untuk 2.502 jamaah. Namun mereka tak kunjung berangkat.
"Saya ikut yang promo Rp 14,3 juta lewat agen di Bekasi, daftar sekitar November 2016," ujar DEP. Ibu muda mengaku harus menanggung malu karena terlanjur berjanji mengajak dua temannya ke Tanah Suci.
DEP memilih First Travel karena tertarik dengan rekomendasi temannya, dan melihat langsung pengakuan para jemaah yang sudah berangkat umrah menggunakan agen itu murah sekali, yaitu Ro 14,3 juta/orang.
DEP sempat curiga saat keberangkatan umroh sang ibunda April 2017. Tiba-tiba dua hari jelang keberangkatan ada perubahan jadwal, dan baru berangkat setelah 12 hari berikutnya.
"Nah, dari situ saya udah mulai ngerasa aneh, kok dua hari jelang keberangkatan umroh ibu tiba-tiba ada reschedule. Malah ada jemaah yang bareng kloter ibu dari Jawa Timur pulang lagi pas di perjalanan ke Jakarta. Ada juga yang pura-pura udah umroh terus beli oleh-oleh di Tanah Abang, karena malu batal berangkat," katanya.
Perempuan ini akhirnya membatalkan umrah melalui First Travel. Namun, pembatalan tidak berjalan mulus, karena harus menunggu hingga 90 hari. Dia mengaku daftar November 2016. Melihat gelagat aneh, akhirnya 30 Maret 2017 dia refund. Tetapi tetap tidak cair.
Saat pembatalan, pihak First Travel sempat menjanjikan akan memberangkatkan umrah Ramadan, dengan menambah biaya Rp 3 juta per jemaah. Padahal sebelumnya bilang enggak ada pemberangkatan selama Ramadan. (syam/TN)
Ratusan Korban First Travel Grobogan Desak Uang Kembali
Reviewed by samsul huda
on
August 28, 2017
Rating:
Post a Comment