Ratusan Warga Grobogan ke First Travel Lewat Perantara di Semarang, Lainnya Online
GROBOGAN (Top News) - Sembilan orang warga Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, jadi korban First Travel di Jakarta. Hal itu terungkap setelah sejumlah korban itu melaporkan sebagai korban First Travel ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Grobogan, Sabtu (26/8/2017).
Adalah Maskun dan istrinya, mengaku telah menjadi korban penipuan First Travel. Ia mengaku April 2017 akan diberangkatkan bersama jamaah Jabar, Jateng dan lainnya ke Tanah Suci Mekah Al-Mukaromah. Namun ditunggu hingga Juni-Juli 2017 tak ada kabar beritanya. Bahkan beberapa jamaah lain mengabarkan First Travel bangkrut akibat uang dari hasil pembayaran umroh jamaah digunakan pengelolanya Andika dan istrinya Anniesa untuk kepentingan pribadi.
‘’Keduanya sering berlibur ke Amirika, Spanyol, Timur Tengah dan Inggris. Bahkan di Inggris dikabarkan membeli restoran seharga Rp 15 miliar. Kini kasusnya sedang diusut polisi. Mudah-mudahan berhasil, sehingga uang kami dapat kembali,’’ katanya di Purwodadi, Minggu (27/8/2017).
Catatan Kantor Kemenag Grobogan korban First Travel asal daerah ini berdasar laporan tercatat sembilan orang. Mereka dari Karangrayung mengaku mengetahui Biro Perjalanan Haji First Travel dari Face Book. Mereka tertarik daftar umroh ke First Travel karena biayanya murah, yaitu hanya Rp 14 juta/orang. Padahal biro perjalanan umroh lain umumnya menawarkan di atas Rp 20 juta.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan Hambali membenarkan, bahwa sembilan orang korban itu telah melapor ke pihaknya. Mereka membawa bukti transfer dan pendaftaran umrah ke First Travel. Meski mendaftarnya lewat Online.
"Memang mereka itu mendaftar ke First Travel lewat online, kecuali yanga ada di Semarang lewat perantara," kata Hambali. Ia mengatakan, First Travel belakangan ini tak bisa dihubungi. Atas laporan beberapa Kemenag di Jabar, kantor biro perjalanan umroh itu, tutup setelah pengelolanya Andika Surachman dan istrinya Aniesa Hasibuan dan adiknya Kiki Hasibuan ditangkap polisi.
Sembilan orang itu kata Hambali, diketahui mulai registrasi ke First Travel pada 2016. Sebagian dijadwalkan akan berangkat pada April dan Mei 2017. Mereka sudah melunasi biaya umrah yang ditawarkan dengan mentransfer uang Rp 14 juta/orang.
Ia mengatakan, masih ada ratusan warga Kabupaten Grobogan yang menjadi korban First Travel. Mereka mendaftar melalui Androi, perantara kantor Biro Jasa Umroh First Travel Cabang Jateng di Semarang. Korban langsung berupaya melaporkan kasus yang mereka alami ke pihak Kementerian Agama RI dan Bareskrim Polri bersama jamaah lain di Jabar.
Bahkan tidak sedikit yang mendatangi langsung ke kantor First Travel di Depok. Laporan terakhir ada sekitar 160 orang yang mendaftar ke First Travel melalui perantara itu. Mereka sudah melunasi biaya umroh lewat perantara tersebut sebesar Rp 15 juta/orang.
"Mereka dijanjikan berangkat ke Tanah Suci Mekah April 2017,’’ tutur Hambali. Namun janji itu palsu hingga akhirnya First Travel jadi urusan polisi. (syam/TN)
Ratusan Warga Grobogan ke First Travel Lewat Perantara di Semarang, Lainnya Online
Reviewed by samsul huda
on
August 27, 2017
Rating:
Post a Comment