Desa Tertinggal Bakal Terima Dana Desa Lebih Besar

GROBOGAN (TopNews)  – Sejumlah desa tertinggal di Kabupaten Grobogan direncanakan bakal memperoleh dana desa (DD) pada tahun 2018 lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
‘’Desa-desa tertinggal perlu dipacu dengan banyak program pembangunan. Maka dana desa yang dikucurkan lebih besar dibanding yang lain,’’ kata Kepala Dispermades Grobogan Sanyoto di Purwodadi, kemarin.
Ia mengatakan, melalui DD lebih itu, desa tertinggal akan segera dapat mengejar ketertinggalannya menyamai desa-desa yang lain. Terutama di sektor pembangunan ekonomi.
“Bersamaan itu formulasi penyaluran dana desa bakal mengalami perubahan mulai tahun 2018 mendatang. Desa tertinggal dan sangat tertinggal akan memperoleh 7 persen dari total penerimaan dana desa,” kata Sanyoto.
Dana desa itu disalurkan sejak tahun 2015. Nilainya setiap tahun selalu naik. Selama kurun waktu tiga tahun dari 2015-2017, formulasi penyaluran dana desa tidak ada perubahan.
Itu sebabnya kata Sanyoto, 90 persen dari total dana desa dibagi rata dulu untuk semua desa. Kemudian, sisanya 10 persen disalurkan ke semua desa tetapi besarannya tidak sama sesuai dengan klasifikasi tiap-tiap desa yang dilihat dari beberapa unsur. Antara lain, luas wilayah, kesulitan geografi, dan jumlah penduduk.
Rakor evaluasi dana desa di Jakarta pekan lalu menyatakan, bahwa pada tahun 2018, formulasi penerimaan dana desa direncanakan bakal terjadi perubahan. Sebanyak 73 persen dari total dana desa dibagi rata dulu untuk semua desa. Kemudian, 20 persen disalurkan ke semua desa tetapi besarannya tidak sama sesuai dengan klasifikasi tiap-tiap desa yang dilihat dari beberapa unsur. Antara lain, luas wilayah, kesulitan geografi, dan jumlah penduduk.
“ 7 persen lagi akan disalurkan untuk desa dengan kriteria tertinggal dan sangat tertinggal,” jelasnya. Kalau formulasi itu diterapkan pihak Kemendes, maka penerimaan dana desa pada setiap desa akan berubah dari tahun sebelumnya.  Makanya kepala desa di Grobogan dikumpulkan agar mereka mengerti.
‘’Kalau aturan itu jadi diterapkan, nantinya mereka tidak kaget,’’ kata Sanyoto. Harus diakui, bahwa hal akan berdampak pada besaran dana desa yang diterima masing-masing desa. Namun kalau sejak awal sudah disosialisasikan, maka mereka akan memaklumi. (syam/TN)