IPA PDAM di Sambak Diusulkan Diteliti (2)
GROBOGAN (TopNews) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Purwodadi, Grobogan, Jateng, ini beda pelayanannya dengan perusahaan daerah tetangga, Kedung Sapur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga dan Semarang). Padahal sistem pengelolaannya di bawah Perpamsi, sama. Di beberapa daerah tetangga itu air PDAM yang didistribusikan ke pelanggan selalu dalam keadaan jernih dan lancar. Sebaliknya di Purwodadi, Grobogan, keruh. Bahkan sering kali air yang didistribusikan ke pelanggan tidak lancar.
Beberapa pelanggan mengatakan, bahan baku untuk itu tersedia melimpah, yaitu Waduk Kedungombo. Pipa distribusi PDAM juga sudah terpasang langsung di Bendung Sidorejo, penampungan pertama dari air Waduk Kedungombo sebelum dibagi-bagi untuk pertanian dan air bersih. Bahan baku air waduk tersebut dalam keadaan jernih. Namun entah karena apa, ketika didistribusikan ke pelanggan berubah jadi keruh.
‘’Setiap hari kami selalu nguras bak mandi akibat keruhnya air PDAM itu,’’ kata Budiyanto, pelanggan Purwodadi, Jumat (22/9/2017). Hal yang sama dirasakan sebagian besar pelanggan lainnya. Mereka mengatakan, diduga ada yang tidak beres dalam pengelolaan air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM di Sambak Danyang.
Bisa jadi hal itu disebabkan instalasi kurang bagus, sehingga tidak dapat memisahkan lumpur yang masuk dalam IPA. Bisa pula pasir kuwarsa dan tawas sebagai sarana penjernih kurang dan tidak menutup kemungkinan sistem mengolahnya tidak maksimal.
‘’Jadi banyak faktor yang harus diteliti kembali,’’ kata pelanggan itu. Mereka mengusulkan kepada Tim Undip Semarang supaya meneliti juga keberadaan IPA di Sambak Danyang tersebut. Sebab sudah belasan tahun air yang didistribusikan dari IPA ke pelanggan tidak pernah jernih.
‘’Jadi Tim Undip yang akan diterjunkan nanti perlu melibatkan orang teknis,’’ ujar pelanggan Budiyanto.
Dirut PDAM Bambang Pulunggono mengakui adanya pelayanan yang tak maksimal. Ia mengatakan, memang pelanggan banyak yang mengeluhkan, bahwa air yang didistribusikan ke pelanggan kurang jernih, bahkan sering tidak lancar. Akibatnya beberapa pelanggan banyak yang menyedot dengan mesin penyedot. Sehingga pelanggan yang lain tidak terpenuhi kebutuhannya.
‘’Sedikit demi sedikit dua hal yang dikeluhkan pelanggan itu, akan segera kami tangani,’’ kata Pulonggono. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya akan membangun IPA baru di sekitar instalasi lama Jalan HM Tamrin Purwodadi. IPA itu didanai dari dana penyertaan modal Pemkab Grobogan tahun anggaran 2017 sebesar Rp 8,6 miliar.
Satu IPA baru itu berukuran 15×9 meter dengan kapasitas produksi 50 liter per detik. Dengan IPA baru ini diharapkan dapat memperlancar distribusi air bersih ke pelanggan
Pembangunan IPA itu memerlukan waktu enam bulan. Ditargetkan Oktober 2017 sudah bisa dioperasikan. Bambang Pulonggono mengatakan, salah satu penyebab utama air keruh adalah pipa jaringan distribusi. Pipa-pipa ini banyak yang sudah waktunya untuk diganti. Sebab, sebagian besar pipa itu sudah lapuk dan di dalamnya terdapat endapan sehingga membuat air jadi keruh.
Hasil pengolahan di IPA katanya, airnya jernih tetapi ketika didistribusikan ke pelanggan jadi keruh. Berarti menurutnya, jaringan menuju pelanggan ini mesti harus dibenahi. Saat ini, pihaknya sedang membuat peta jaringan distribusi supaya tahu posisi pipa yang harus diganti. (syam/TN)
IPA PDAM di Sambak Diusulkan Diteliti (2)
Reviewed by samsul huda
on
September 22, 2017
Rating:
Post a Comment