Keberatan Desanya Ditenggelamkan, Warga Tolak Pembangunan Bendung Jambangan
GROBOGAN (TopNews) – Pembangunan Bendung Jambangan di Desa Jambangan Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, ditolak warga desa itu. Pasalnya, mereka keberatan desanya ditenggelamkan akibat pembangunan bendung tersebut.
Penolakan itu menyebabkan Pemerintah Daerah (Pemda) tak dapat memberikan persetujuan mengenai usulan pembangunan bendung di Desa Jambangan Kecamatan Geyer ke Kementerian PUPR di Jakarta. Meskipun rencana pembangunan bendung tersebut sudah dilakukan pengujian teknis melalui detail engenering desain (DED) tahun 2015-2016.
‘’Secara teknis Desa Jambangan layak untuk bendung,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Subiyono di Purwodadi, kemarin.
PUPR dalam organisasi pemerintahan daerah (OPD) 2017 membawahi bidang pengairan. Ia mengatakan, Jambangan merupakan hulu Sungai Glugu. Sungai ini menampung buangan banjir dari hutan jati di sekitarnya. Sehingga bila hujan deras sering banjir.
Selain itu Desa Jambangan berada di dataran rendah, atau posisinya berada di tengah cekungan perbukitan hutan Gundih. Sehingga banjir dari Sungai Glugu seringkali meluap ke daerah pemukiman penduduk.
Subiyono mengatakan, dengan dibendung, praktis banjir di Desa Jambangan dan sekitarnya akan tertanggulangi. Bahkan daerah pertanian tadah hujan di desa itu dan sekitarnya berubah 100 persen menjadi berpengairan teknis.
‘’Jadi petani di Desa Jambangan, Karanganyar, dan sekitarnya dapat panen 3 kali setahun,’’ katanya. Dua kali di antaranya panen padi, dan sekali palawija, Begitu seterusnya di sepanjang tahun.
Selain itu, Desa Jambangan dan sekitarnya setiap kemarau selalu kesulitan mendapatkan air bersih. Dengan dibangunnya bendung Jambangan, praktis air bersih akan tersedia cukup. Bahkan berlimpah.
‘’Tetapi entah karena apa, warga tetap menolak bendung itu dibangun di desa tersebut,’’ ujarnya. Meski demikian pihaknya akan terus menggandeng Kantor Kecamatan Gundih, Bagian Pemerintahan Desa, dan unsur terkait lainnya untuk terus menyosialisasikan pembangunan bendung tersebut. Sebab nilai lebih dari pembangunan bendung Jambatan lebih kelihatan daripada bayang-bayang ketakutan warga akibat tanah dan pekarangannya terkena dampak pembangunan bendung.
‘’Mereka yang terkena dampak pembangunan bendung itu bakal direlokasi di tempat yang aman. Sawah dan pekarangannya pun digantirugi,’’ jelasnya. (syam/TN)
Penolakan itu menyebabkan Pemerintah Daerah (Pemda) tak dapat memberikan persetujuan mengenai usulan pembangunan bendung di Desa Jambangan Kecamatan Geyer ke Kementerian PUPR di Jakarta. Meskipun rencana pembangunan bendung tersebut sudah dilakukan pengujian teknis melalui detail engenering desain (DED) tahun 2015-2016.
‘’Secara teknis Desa Jambangan layak untuk bendung,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Subiyono di Purwodadi, kemarin.
PUPR dalam organisasi pemerintahan daerah (OPD) 2017 membawahi bidang pengairan. Ia mengatakan, Jambangan merupakan hulu Sungai Glugu. Sungai ini menampung buangan banjir dari hutan jati di sekitarnya. Sehingga bila hujan deras sering banjir.
Selain itu Desa Jambangan berada di dataran rendah, atau posisinya berada di tengah cekungan perbukitan hutan Gundih. Sehingga banjir dari Sungai Glugu seringkali meluap ke daerah pemukiman penduduk.
Subiyono mengatakan, dengan dibendung, praktis banjir di Desa Jambangan dan sekitarnya akan tertanggulangi. Bahkan daerah pertanian tadah hujan di desa itu dan sekitarnya berubah 100 persen menjadi berpengairan teknis.
‘’Jadi petani di Desa Jambangan, Karanganyar, dan sekitarnya dapat panen 3 kali setahun,’’ katanya. Dua kali di antaranya panen padi, dan sekali palawija, Begitu seterusnya di sepanjang tahun.
Selain itu, Desa Jambangan dan sekitarnya setiap kemarau selalu kesulitan mendapatkan air bersih. Dengan dibangunnya bendung Jambangan, praktis air bersih akan tersedia cukup. Bahkan berlimpah.
‘’Tetapi entah karena apa, warga tetap menolak bendung itu dibangun di desa tersebut,’’ ujarnya. Meski demikian pihaknya akan terus menggandeng Kantor Kecamatan Gundih, Bagian Pemerintahan Desa, dan unsur terkait lainnya untuk terus menyosialisasikan pembangunan bendung tersebut. Sebab nilai lebih dari pembangunan bendung Jambatan lebih kelihatan daripada bayang-bayang ketakutan warga akibat tanah dan pekarangannya terkena dampak pembangunan bendung.
‘’Mereka yang terkena dampak pembangunan bendung itu bakal direlokasi di tempat yang aman. Sawah dan pekarangannya pun digantirugi,’’ jelasnya. (syam/TN)
Keberatan Desanya Ditenggelamkan, Warga Tolak Pembangunan Bendung Jambangan
Reviewed by samsul huda
on
October 15, 2017
Rating:
Post a Comment