Kedungombo Gelontor 50 M/Detik Untuk Pembasahan 63 Ribu Ha Lahan Pertanian

  GROBOGAN (TopNews) – Air Waduk Kedungombo di Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, telah digelontorkan untuk pertanian tanaman pangan. Sebelumnya ditutup beberapa bulan untuk kepentingan perbaikan jaringan irigasi primer dan sekunder di daerah irigasi (DI) Kedungombo dari Grobogan, Pati, Demak hingga Kudus.
‘’Pada tahapan ini penggelontoran itu dikhususkan untuk pembasahan 63 ribu hektare sawah di DI jaringan Kedungombo.  Berdasar laporan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di Semarang, penggelontoran tersebut per detiknya mencapai 50 meter kubik,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Grobogan Subiyono di Purwodadi, kemarin.
Tahun 2016, Dinas Pengairan berdiri sendiri. Kini setelah adanya organisasi perangkat daerah (OPD) yang baru, dinas itu dilebur menjadi satu dengan Dinas PUPR.
Subiyono mengatakan, air yang sampai di daerah hilir debitnya masih kecil karena terbagi ke daerah hulu. Tetapi 1-2 minggu lagi akan merata sampai Pati, Demak dan Kudus untuk pembahasan sawah sebagai langkah persiapan tanam padi musim tanam Oktober-Maret (MT Okmar) 2017.
Bahkan dimungkinkan tidak sampai dua minggu, air Kedungombo itu sudah bisa membasahi persawahan di DI Kedungombo di Grobogan, Pati, Demak dan Kudus. Sebab hujan mulai turun di beberapa daerah tersebut, sehingga membantu mempercepat pembasahan lahan-lahan pertanian untuk persiapan tanam padi MT Okmar 2017.
Diperoleh keterangan, akhir September 2017, air Waduk Kedungombo digelontorkan untuk kepentingan pertanian dan air bersih sekitar 9 m3/detik. Debit itu ketika sampai di hilir akan banyak berkurang, sebab lebih banyak terserap untuk pembasahan melalui pompa di bagian di bagian hulu. Terutama di daerah-daerah lahan pompanisasi, yang berdekatan dengan Sungai Serang dan Sungai Luasi.
Di Pati yang berdekatan dengan Klambu Grobogan sedikitnya terdapat 750 hektar sawah yang membutuhkan air dari Kedungombo. Sebab di sekitar daerah Prawoto Pati, terdapat tanaman padi umur 1,5 bulan yang ditanam lebih awal dari MT Okmar. (syam/TN)