Pendangkalan Bendung Glapan Parah
GROBOGAN (TopNews) - Debit Bendung Glapan di Desa Glapan, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan (Jateng), diduga menurun tajam dibanding beberapa tahun sebelumnya. Sebab air bendung itu, tidak lagi mampu mengairi sawah di daerah hilir (Demak dan sekitarnya) dalam kapasitas maksimal. Hal tersebut akibat pendangkalan yang terjadi di Bendung Glapan cukup parah.
‘’Kami berharap, bendung itu segera dinormalisasi,’’ kata Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Glapan Marjuki di Gubug, kemarin.
Ia mengatakan, air Sungai Tuntang yang dibendung di Glapan untuk kepentingan 6.000 hektare lahan pertanian di Grobogan dan Demak itu, dalam keadaan penuh lumpur. Bahkan lumpur sudah menebal hingga dua meter di seluruh hamparan bendung. Akibatnya air sungai yang ditampung di bendung itu tidak maksimal.
‘’Itu sebabnya debit airnya berkurang banyak ketika dialirkan untuk mengairi sawah di daerah hilir, yaitu Demak dan sekitarnya,’’ ujar Ketua P3A Glapan tersebut.
Bendung itu katanya, lebih dari 3 tahun tak dinormalisasi, kecuali sejumlah ruas tanggul Sungai Tuntang dari Glapan hingga Demak. Namun pengerukan lumpur di bendung tersebut tiga tahun belakangan belum pernah dilakukan. Sehingga lumpur meninggi hingga dua meter dan meluas hingga mencapai 7 hektare luasan bendung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Grobogan Subiyono mengatakan, penanganan Bendung Glapan menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, termasuk perawatannya. Maka bila terjadi pendangkalan pihaknya tak dapat berbuat banyak, kecuali hanya membantu melaporkannya ke Kementerian PUPR di Jakarta.
Ia mengatakan, beberapa petani P3A Galapan memang sering lapor ke pihaknya, bahwa Bendung Glapan dalam keadaan dangkal. Diduga akibat sedimentasi tinggi yang terbawa melalui banjir SungaiTuntang. Namun Dinas PUPR tak bisa menangani kecuali membantu melaporkan kasusnya ke Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana di Semarang.
Bendung itu di Grobogan terbagi menjadi dua, yaitu Glapan Barat mengairi sawah di Gubug Barat, Ngroto, Kemiri, Penadaran, Ngembak, Kapung Mrisi, Tegowanu dan sekitarnya seluas 1.500 hektare.
Lalu Glapan Timur mengairi sawah di Gubug Timur, dan beberapa desa di Kecamatan Godong seluas 1.500 hektare.
Seperti halnya petani di daerah irigasi (DI) jaringan Kedungombo, petani Bendung Glapan mulai tanam padi bulan ini, yaitu tanam serempak Oktober-Maret (Okmar) 2017. (syam/TN)
Pendangkalan Bendung Glapan Parah
Reviewed by samsul huda
on
October 16, 2017
Rating:
Post a Comment