Sidang e-KTP, Ganjar Kembalikan Tas Souvenir Berisi Uang

 JAKARTA (TopNews) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan,  pernah ditawari seseorang goodie bag (tas souvenir) berisi uang di gedung DPR.  Menurut Ganjar, goodie bag itu diberikan setelah pihaknya ikut rapat Komisi Pemerintahan DPR yang membahas anggaran proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
Mantan Wakil Ketua Komisi II (Bidang Pemerintahan)  DPR  itu, bersaksi dalam sidang lanjutan perkara e-KTP untuk terdakwa Andi Narogong, Jumat, 13 Oktober 2017. Ganjar hadir di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pukul 10.00 WIB.
Nama Ganjar sebelumnya tertera dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum perkara korupsi e-KTP yang disidangkan di Pengadilan Tipikor pada Kamis, 9 Maret 2017. Surat dakwaan tersebut memuat sederet nama yang menerima aliran dana dari proyek tersebut.
Ganjar disebut menerima uang US$ 520 ribu. Ia telah membantah dakwaan itu. "Saya tidak terima uang, sudah disampaikan dalam sidang Irman dan Sugiharto," kata Ganjar kepada ketua majelis hakim, John Halasan Butar Butar.
Ganjar mengatakan, saat itu, rapat telah selesai. Seorang laki-laki tiba-tiba menghampiri dan langsung menyerahkan sebuah goodie bag kepadanya. "Saya terima. Waktu itu, saya kira isinya buku. Setelah saya buka, ternyata isinya uang," ucap Ganjar.
Mengetahui bahwa barang itu berisi uang, Ganjar mengaku langsung memanggil laki-laki tersebut dan menyerahkan kembali goodie bag yang sempat dilihatnya.
"Saya tidak kenal siapa dia," ujarnya. Anggota majelis hakim bertanya ke Ganjar, apakah kejadian seperti itu sudah lazim dalam rapat-rapat terkait dengan anggaran di DPR. Dijawabnya tidak juga.
Ganjar kembali menceritakan saat ia ditawari uang oleh salah satu anggota Komisi Pemerintahan DPR periode 2009-2014, Mustoko Weni. "Dia bilang waktu itu, ‘Ini jatahmu, dik.’ Tapi saya jawab dengan bahasa Jawa, ‘Buat kamu saja’," kata Ganjar.
Ia mengatakan tidak ada pertanyaan baru yang ditanyakan majelis hakim dalam persidangan hari ini. "Masih sama saja dengan sidang sebelumnya (sidang untuk terdakwa Irman dan Sugiharto)," ujarnya seusai sidang. (syam/TN)