Usulan Atasi Banjir Dengan Bangun Polder di Perumda Masih Diperdebatkan

 GROBOGAN  (TopNews) – Usulan mengenai pembangunan polder untuk mengatasi banjir di kawasan perumahan daerah (Perumda) di Jalan Gajah Mada Purwodadi, Groibogan (Jateng) masih dalam posisi diperdebatkan antara pihak teknis dengan masyarakat yang menjadi korban banjir di perumahan itu. 
Demikian dikatakan Ketua LSM Hizib Grobogan Syamsulhuda di Purwodadi, kemarin. Ia mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Grobogan menyarankan proyek polder itu diusulkan ke APBD 2019. Sebab ditangani melalui Perubahan Anggaran 2018 dinilai rawan. Sebab anggaran itu biasanya digedok DPRD pada Bulan September. Padahal di bulan tersebut merupakan bulan turun hujan.
‘’Bangun Polder di saat musim penghujan itu sarat dengan resiko. Selain tanahnya mudah longsor, mutu bangunannya dipastikan kurang. Sebab selalu kehujanan,’’ katanya mengutip pernyataan Dinas PUPR.
:eboh lanjut dikatakan, membangun polder itu tidak mudah. Lebih-lebih di tengah-tengah kawasan perumahan yang padat penduduk.  Salah sedikit saja beresiko terhadap bangunan yang lain. Maka untuk lebih amannya proyek tersebut diusulkan ke APBD tahun anggaran 2019.
Namun warga yang jadi sasaran banjir  menilai, usulan 2019 kelamaan. Karena sudah dua tahun ini banjir  terus mengusik ketenangan warga Perumda.
‘’Kalau gaka ada e-budgetting maunya warga polder itu dibangun ditahun 2018 melalui APBD penetapan,’’ ujar Ketua LSM Hizib itu.
Kepala Dinas PUPR Grobogan Subiyono mengatakan, bahwa pihaknya hanya sebatas menyarankan. Sebab keputusan mengenai hal itu ada di tangan pimpinan.  Ia mengatakan, pengerjaan polder harus bebas dari pengaruh hujan. Sehingga tanah yang digali tidak mudah longsor. Sebab kalau longsor beresiko terhadap bangunan perumahan di sekitarnya.  (syam/TN)