Rp 200 Miliar Untuk Perbaikan Jalan 2017 Dari Hasil Pinjaman ke Bank Jateng
GROBOGAN (TopNews) – Bupati Grobogan Sri Sumarni menyatakan, pada tahun anggaran 2017 ini, pihaknya mengajukan pinjaman ke Bank Jateng sebesar Rp 200 miliar. Dana pinjaman itu, semuanya dialokasikan untuk perbaikan jalan dalam bentuk rabat beton sepanjang 66,3 km. Jalan beton tersebut kini sudah selesai dikerjakan pada tahun 2017 ini.
”Masyarakat Grobogan sangat menantikan perbaikan jalan tetapi dana untuk itu, terbatas. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, salah satu upayanya dilakukan dengan jalan melakukan pinjaman ke Bank Jateng,” kata Bupati Sri ketika menerima Bupati Brebes Idza Prijanti dan pejabat eselon II Brebes di kantornya Jalan Gatot Subroto Purwodadi, Grobogan, Rabu (22/11/2017).
Bupati Brebes dan rombongan datang ke Grobogan untuk studi banding mengenai teknis pinjaman ke Bank Jateng untuk kepentingan pembangunan infrastruktur.
Lebih lanjut Bupati Grobogan Sri mengatakan, pinjaman itu membutuhkan proses panjang. Mulai mempersiapkan rencana, membahas hal-hal teknis dengan dinas terkait dan harus mendapatkan persetujuan dari DPRD. Setelah itu, diajukan ke Mendagri untuk dimintakan persetujuan.
‘’Pengajuan ke Kemendagri harus dilengkapi dengan rencana anggaran belanja (RAB) untuk setiap paket jalan, dilengkapi gambar, analisis harga dan lainnya. Tanpa itu pihak Kemendagri tidak akan menerima,’’ kata Bupati Sri.
Bahkan katanya, gambar dari proyek jalan yang diusulkan bergeser sedikit saja dengan proyek yang didanai APBD murni, pihak Kemendagri minta dinas teknis untuk memperbaikinya.
Tidak dijelaskan berapa tahun pinjaman itu harus dilunasi dan berapa puluh miliar angsurannya ke Bank Jateng yang diambilkan dari APBD dalam setiap tahunnya. Namun diperoleh keterangan dari Bapeda, bahwa pinjaman untuk jalan tersebut berlangsung hingga 5 tahun anggaran. Setiap tahun anggaran, Pemkab Grobogan mengangsur ke Bank Jateng sekitar Rp 55 miliar – Rp 60 miliar.
Dengan itu praktis anggaran jalan di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Grobogan setiap tahunnya berkurang Rp 55 miliar – Rp 60 miliar. Namun hal tersebut akan diupayakan ditutup melalui dana alokasi khusus (DAK), Bantuan Provinsi, CSR Bank dan lainnya.
Bupati Sri mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan di daerahnya tahun 2017 dialokasikan Rp 392 miliar. Dana itu untuk perbaikan jalan sepanjang 141 km yang terbagi dalam 236 paket pekerjaan. Selain pinjaman Rp 200 miliar, dana perbaikan jalan tersebut juga didapat dari APBD, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan keuangan Provinsi Jateng.
Jalan di Grobogan dengan status milik kabupaten katanya, cukup panjang. Seluruhnya panjangnya mencapai 890 km. Dari panjang jalan itu, yang kondisinya baik baru 58 persen atau sekitar 500 km. Dengan perbaikan tahun ini, ditargetkan bisa mengurangi ruas jalan rusak sekitar 15,5 persen atau sepanjang 141 km.
”Kita targetkan akhir tahun 2017 ruas jalan yang rusak tinggal 36,5 persen saja. Sisanya akan diperbaiki bertahap pada tahun anggaran berikutnya dengan menyesuaikan anggaran yang tersedia,” ujarnya. (syam/TN)
”Masyarakat Grobogan sangat menantikan perbaikan jalan tetapi dana untuk itu, terbatas. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, salah satu upayanya dilakukan dengan jalan melakukan pinjaman ke Bank Jateng,” kata Bupati Sri ketika menerima Bupati Brebes Idza Prijanti dan pejabat eselon II Brebes di kantornya Jalan Gatot Subroto Purwodadi, Grobogan, Rabu (22/11/2017).
Bupati Brebes dan rombongan datang ke Grobogan untuk studi banding mengenai teknis pinjaman ke Bank Jateng untuk kepentingan pembangunan infrastruktur.
Lebih lanjut Bupati Grobogan Sri mengatakan, pinjaman itu membutuhkan proses panjang. Mulai mempersiapkan rencana, membahas hal-hal teknis dengan dinas terkait dan harus mendapatkan persetujuan dari DPRD. Setelah itu, diajukan ke Mendagri untuk dimintakan persetujuan.
‘’Pengajuan ke Kemendagri harus dilengkapi dengan rencana anggaran belanja (RAB) untuk setiap paket jalan, dilengkapi gambar, analisis harga dan lainnya. Tanpa itu pihak Kemendagri tidak akan menerima,’’ kata Bupati Sri.
Bahkan katanya, gambar dari proyek jalan yang diusulkan bergeser sedikit saja dengan proyek yang didanai APBD murni, pihak Kemendagri minta dinas teknis untuk memperbaikinya.
Tidak dijelaskan berapa tahun pinjaman itu harus dilunasi dan berapa puluh miliar angsurannya ke Bank Jateng yang diambilkan dari APBD dalam setiap tahunnya. Namun diperoleh keterangan dari Bapeda, bahwa pinjaman untuk jalan tersebut berlangsung hingga 5 tahun anggaran. Setiap tahun anggaran, Pemkab Grobogan mengangsur ke Bank Jateng sekitar Rp 55 miliar – Rp 60 miliar.
Dengan itu praktis anggaran jalan di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Grobogan setiap tahunnya berkurang Rp 55 miliar – Rp 60 miliar. Namun hal tersebut akan diupayakan ditutup melalui dana alokasi khusus (DAK), Bantuan Provinsi, CSR Bank dan lainnya.
Bupati Sri mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan di daerahnya tahun 2017 dialokasikan Rp 392 miliar. Dana itu untuk perbaikan jalan sepanjang 141 km yang terbagi dalam 236 paket pekerjaan. Selain pinjaman Rp 200 miliar, dana perbaikan jalan tersebut juga didapat dari APBD, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan keuangan Provinsi Jateng.
Jalan di Grobogan dengan status milik kabupaten katanya, cukup panjang. Seluruhnya panjangnya mencapai 890 km. Dari panjang jalan itu, yang kondisinya baik baru 58 persen atau sekitar 500 km. Dengan perbaikan tahun ini, ditargetkan bisa mengurangi ruas jalan rusak sekitar 15,5 persen atau sepanjang 141 km.
”Kita targetkan akhir tahun 2017 ruas jalan yang rusak tinggal 36,5 persen saja. Sisanya akan diperbaiki bertahap pada tahun anggaran berikutnya dengan menyesuaikan anggaran yang tersedia,” ujarnya. (syam/TN)
Rp 200 Miliar Untuk Perbaikan Jalan 2017 Dari Hasil Pinjaman ke Bank Jateng
Reviewed by samsul huda
on
November 22, 2017
Rating:
Post a Comment