Satpol PP Usir Pedagang Jualan di Kawasan Koplak Dokar Jalan Banyuono

 GROBOGAN (TopNews) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Grobogan bersiaga di  kawasan bekas koplak dokar Jalan Banyuono Purwodadi, Senin (6/11/2017).  Hal itu dilakukan untuk mencegah pedagang menggelar barang dagangannya di sepanjang jalan tersebut.
Sebelumnya Bupati Grobogan Sri Sumarni  memerintahkan Satpol PP supaya menertibkan lagi pedagang di kawasan bekas koplak dokar Jalan Banyuono Purwodadi.  Menurut pengamatan bupati, jalan itu masih ditempati untuk berjualan sayur dan pedagang lesehan lainnya. Padahal mereka sudah dipindahkan  ke pasar pagi Jalan Gajah Mada Purwodadi beberapa bulan lalu.
‘’Sudah dibuatkan pasar baru yang lebih representatif kok masih saja berjualan di tempat yang lama,’’ kata Bupati Sri Sumarni.  Pihaknya minta Satpol PP menindak tegas terhadap pedagang yang kedapatan membandel. 
Atas perintah Bupati Sri itu, puluhan anggota Satpol PP pagi - pagi mengadakan apel siaga di sepanjang Jalan Bayuono.  Dengan pendekatan yang humanis, mereka mengingatkan pedagang yang menggelar barang-barang dagangannya di kawasan koplak dokar Jalan Banyuono supaya langsung mengemasi barang-barangnya untuk dipindahkan ke pasar baru di Jalan Gajah Mada Purwodadi.
Para pedagang itu ketakutan dan langsung memboyong barang dagangannya ke luar dari kawasan jalan tersebut. Tidak diketahui apakah mereka membawanya ke pasar baru di Jalan Gajah Mada Purwodadi atau pasar induk di Jalan A Yani. Atau malah dibawa pulang kembali.
 Sementara itu, pedagang yang baru tiba di kawasan jalan tersebut langsung dihalau untuk menyusul teman-temannya ke pasar baru di Jalan Gajah Mada Purwodadi
‘’Kita akan terus siaga di sini hingga tak ada satu pun pedagang menggelar barang dagangannya di kawasan bekas koplak dokart Jalan Banyuono Purwodadi,’’ kata Kepala Satpol PP Grobogan Bambang Panji Asmoro Bangun, Senin (6/11/2017).
Sebelumnya di kawasan itu ditempati 900 pedagang. Dari jumlah itu, 400 di antaranya mengelar barang dagangannya di sepanjang jalan Banyuono dan selebihnya  500 pedagang berjualan di bekas lahan milik PT KAI. Kini lahan itu tengah dibangun  sebagai pusat kuliner Purwodadi. (syam/TN)