Tanggul Darurat Kemloko Kembali Dadal Diterjang Banjir Sungai Jajar

 GROBOGAN (TopNews) - Tanggul jebol Sungai Jajar di Desa Kemloko, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan (Jateng)  segera ditangani. Jebolnya tanggul itu menyebabkan empat desa di sekitarnya tergenang.
‘’Perbaikan tanggul itu mendesak ditangani. Karena di musim penghujan ini kiriman air dari hulu Sungai Jajar  cenderung membesar,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Grobogan Subiyono di Purwodadi, Senin (27/11/2017).
Ia mengatakan hal itu usai meninjau lokasi tanggul jebol Sungai Jajar di Godong. Dikatakan, Hari Minggu (26/11) tanggul jebol itu sudah ditutup karung berisi tanah bersama masyarakat, TNI, Polri, dan BPBD. Namun, Senin (27/11) dini hari tadi tanggul tersebut kembali dadal akibat keterjang banjir Sungai Jajar.
‘’Bagian hulu Sungai Jajar hujan deras, menyebabkan banjir menerjang tanggul itu lagi,’’ katanya. Tanggul jebol itu panjangnya mencapai 10 meter, lebar 5 meter dengan kedalaman 4 meter.  Maka penanganannya perlu didukung alat berat beghu.
”Kita sudah koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di Semarang. Sore ini alat berat akan dikirim ke lokasi, dan efektifnya  besok pagi tanggul jebol itu mulai ditangani,’’ ujarnya.
Sekarang ini elevasi air Sungai Jajar masih tinggi. Lebih-lebih bagian hulu sungai itu hujan deras. Dikawatirkan banjir kiriman terjadi lagi malam ini. Kalau hal itu terjadi,  besar kemungkinan empat desa di sekitarnya akan kembali tergenang.
Bersamaan itu tanggul Sungai Tracak di Tungu Penawangan juga mulai ditangani. Ribuan karung disiapkan untuk menutup tanggul jebol di desa itu.  Tanggul tersebut dadal, Kamis (23/11/2017) dini hari. Hari Minggu (26/11) warga melakukan gotong royong menutup tanggul.
Perbaikan tanggul di Tungu Penawangan dan Kemloko Godong melibatkan personil TNI, Polri, Dinas PUPR, BPBD dan desa.  Kadinas PUPR Subiyono menambahkan, Minggu kemarin tanggul jebol itu ditutup dengan 1.100 buah karung yang diisi tanah. Namun akibat banjir semalam  semua karung hilang keterjang arus berikut  60 tiang bambu yang berfungsi menahan karung.
Hanyutnya karung-karung itu praktis menyebabkan air Sungai Jajar kembali meluap ke perkampungan dan mengenangi tanaman padi. Namun, belum ada laporan berapa hektare tanaman padi muda yang terendam. (syam/TN)