Tindak Darurat Waduk Kedungombo Disosialisasikan ke Kades
GROBOGAN (TopNews) – Penanganan dari Rencana Tindak Darurat (RTD) Waduk Kedungombo di Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, disosialisasikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di hadapan kepala desa (Kades), Camat dan pejabat eselon II dari Kabupaten Grobogan, Boyolali, Sragen, Demak, Pati, Kudus dan Jepara. Bahkan Bupati Demak M Nasir ikut serta dalam acara yang berlangsung di halaman gardu pandang Waduk Kedungombo, Kamis (16/11/2017).
Sosialisasi RTD dilakukan untuk memberikan panduan dalam memutuskan suatu tindakan jika terjadi situasi darurat akibat banjir yang disebabkan jebolnya Waduk Kedungombo. Dengan panduan itu, diharapkan dapat menekan jatuhnya korban jiwa jika bencana tersebut terjadi.
“Saat ini kondisi tanggul Waduk Kedungombo masih aman dalam keadaan kokoh. Setiap waktu ada pemeriksaan rutin terkait kondisi waduk yang dilihat dari beberapa aspek,” kata Kepala Dinas Pusdataru Jateng Pasetyo Budie Yuwono.
Ia mengatakan, sosialisasi RTD wajib dilakukan setiap 5 tahun sekali. Tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada berbagai pihak mengenai upaya yang harus dilakukan jika tanggul waduk jebol akibat banjir maupun bencana yang lain. “Sudah ada kejadian seperti itu, bendungan jebol akibat banjir. Yaitu di Waduk Situ Gintung Tangerang dan Waduk Sempor Kebumen,” jelasnya.
Dikatakan, Waduk Kedungombo diresmikan Presiden Soeharto tahun 1991. Waduk itu, memiliki daya tampung sekitar 700 juta meter kubik. Waduk ini mampu mengairi 60.000 hektare sawah di Grobogan, Pati, Demak dan Kudus.
Jika tanggul waduk itu jebol katanya, akan berdampak besar terhadap daerah-daerah yang berada di hilir waduk seperti Grobogan, Demak, Pati, Kudus dan sekitarnya. Bahkan 429 desa di 40 kecamatan di 5 kabupaten itu, bakal tergenang.
‘’Itu sebabanya, harus diantisipasi melalui sosialisasi pada banyak pihak. Kita semua pasti berharap, tanggul Waduk Kedungombo terus aman,” kata Prasetyo.
Kabag TU BBWS Pemali Juana Bambang Astoto mengatakan, sosialisasi ini sebagai langkah kewaspadaan kalau terjadi kegagalan dalam pengamanan tanggul Waduk Kedungombo akibat banjir maupun bencana yang lain. PT Dehas selaku pihak konsultan Waduk Kedungombo sudah memetakan dampak dan gambaran langkah penanganannya.
“Tiap desain waduk itu kami rencanakan dengan usia bangunan sampai 50 tahun ke depan. Namun hal itu juga bergantung kondisi alam di sekitar waduk. Kalau wilayah hutan masih bagus dengan pengelolaan yang baik maka usia waduk bisa menjadi lebih panjang,” kata Astoto.
Ia mengatakan, selain mengairi sawah, Waduk Kedungombo berfungsi untuk pembangkit listrik.Pproduksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kedungombo berkisar 22 megawatt. (syam/TN)
Acara sosialisasi RTD itu, diwarnai adanya hujan lebat dan angin cukup kencang. Hembusan angin kencang itu menyebabkan suara gemuruh pada tenda yang terbuat dari seng. Bahkan beberapa atap seng itu terlihat tersingkap namun tidak sampai kabur terbawa angin.(syam/TN)
Tindak Darurat Waduk Kedungombo Disosialisasikan ke Kades
Reviewed by samsul huda
on
November 19, 2017
Rating:
Post a Comment