Elektabilitas Ganjar Berada di Atas 50 Persen Dari Kompetitor Cagub Jateng

JAKARTA (TopNews) -  Hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network Denny JA) menyatakan, bahwa nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo nampak kokoh tak tersentuh para pesaingnya dalam Pilkada Jateng 2018 mendatang. Elektabilitas kader PDI Perjuangan itu berada di atas 50 persen di pelbagai simulasi.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah mengatakan, biasanya di dalam Pilkada incumbent punya modal lebih dulu untuk dikenal dibanding kompetitor lain. Menurutnya, hanya  tsunami politik yang mampu mengalahkan Ganjar dalam Pilkada serentak 2018 mendatang.
"Buat kita hal ini disebut calon bermatahari tunggal, jadi jika tidak ada tsunami politik Pilkada berjalan normal, Ganjar bisa memenangkan itu," kata Toto dalam‎ diskusi bertajuk Peta Pertarungan Pilgub Jawa Tengah di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2017).
Tsunami politik dalam hal ini merupakan sesuatu yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik seperti terkait dengan kasus e-KTP.  Menurut Toto, Ganjar musti mewaspadai kemungkinan adanya gerakan yang bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap dirinya yang belakangan disebut-sebut dalam kasus e-KTP
"Jika Ganjar terlibat kasus itu, apalagi menjadi tersangka lalu diyakini oleh mayoritas publik Jateng bukan mustahil elektabilitasnya bisa rontok, itulah antara lain yang disebut sebagai tsunami politik," paparnya.
Pengamat Politik Hendri Satrio menambahkan meski elektabilitas tinggi namun PDIP belum tentu menjagokan Ganjar Pranowo pada pilkada tahun depan.
"Karena ada pertimbangan yang sangat riskan lantaran Ganjar  masih berkemungkinan terseret kasus korupsi e-KTP. Saya rasa PDIP tidak berani gambling di daerah yang memiliki daftar pemilih tetap lebih dari 27 juta suara," ujarnya.
Pengamat politik Effendi Ghazali mengatakan kontestasi politik di Pilkada Jawa Tengah tergantung pada langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya KPK memiliki peran penting dalam mengusut tuntas kasus proyek e-KTP yang disebut-sebut melibatkan sejumlah pihak termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Khusus Jateng kita tunggu langkah KPK apakah cerita Novanto akan dikejar secara cepat dikaitkan dalam nyanyian Nazarudin," kata Effendi.  (syam/TN)