Pencarian Korban Yang Tertimbun Pasir Merapi di Magelang Dihentikan

MAGELANG (TopNews) - Pencarian korban tanah longsor di Sungai Beber Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jateng, dihentikan, Selasa (19/12/2017) pukul 15.00 WIB.  Penghentian itu dilakukan pihak Tim SAR, BPBD, TNI, Polri dan masyarakat karena diduga tidak ada lagi korban yang tertimbun pasir.
‘’Hingga sore tadi jumlah penambang manual yang meninggal dunia tetap 8 orang dan yang mengalami luka 8 orang,’’ kata Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo kepada wartawan di Polsek Srumbung.
Ia mengatakan,  pencarian korban tanah longsor karena tidak ada lagi laporan masyarakat mengenai korban yang lain. Masyarakat juga tidak ada yang melaporkan ke perangkat desa maupun  polisi adanya kehilangan anggota keluarga yang melakukan penambangan di lokasi kejadian.
Selain itu tim yang melakukan pencarian tidak menemukan adanya korban lain. Justru yang ditemukan adalah sejumlah barang yang digunakan korban untuk kegiatan penambangan. Dari beberapa pertimbangan ini, Tim SAR, BPBD, Polisi, TNI dan masyarakat akhirnya memutuskan menghentikan proses pencarian di lokasi kejadian yang berjarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi tersebut.
Kapolres mengatakan, imbauan kepada para penambang sudah sering dilakukan baik lewat tulisan di bentangan kain spanduk maupun lainnya, termasuk lewat penyuluhan maupun yang dilakukan bersama-sama banyak pihak. Namun tetap saja masyarakat nekat melakukan penambangan di areal tebing sungai.
Direktur RSU Muntilan dr M Syukri mengatakan, hingga Selasa (19/12/2017) petang kemarin sudah tidak ada lagi korban tanah longsor yang dirawat di RSU Muntilan. Ia mengatakan, ada 8 korban luka yang dirawat di RSU Muntilan.
Dari 8 korban itu, 1 orang dirujuk ke RSU Sardjito pada Senin (18/12) siang, 1 orang lainnya dirujuk ke rumah sakit di Surakarta, sedang 6 orang yang lain diizinkan pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan 8 korban meninggal langsung diserahkan keluarga masing-masing untuk dikebumikan. (syam/TN)