Peringati HAM Sedunia, Jokowi: Banyak PR Penegakan HAM Yang Belum Tuntas
SOLO (TopNews) – Presiden Jokowi mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) penegakan hak asasi manusia (HAM) yang belum terselesaikan tuntas. Hal itu disampaikan Jokowi dalam peringatan hari HAM Sedunia ke-69 di Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/12/2017).
“Saya menyadari masih banyak pekerjaan besar, pekerjaan rumah perihal penegakan HAM yang belum bisa diselesaikan tuntas, termasuk di dalamnya pelanggaran HAM,” kata Jokowi.
Ia mengatakan, beberapa kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan itu antara lain penembakan misterius 1982-1985, penghilangan orang secara paksa 1997-1998, kerusuhan Mei 1998, peristiwa Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II dan lainnya.
“Hal ini membutuhkan kerja kita semuanya, kerja bersama antara pemerintah pusat dan daerah dan seluruh komponen masyarakat dengan kerja bersama kita hadirkan keadilan HAM. Kita hadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Presiden Jokowi mengklaim sudah banyak upaya pemerintah yang berusaha menyediakan layanan dasar bagi masyarakat. Ini sebagai upaya memenuhi hak dasar masyarakat. Mulai dari pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah diberikan pada 17,9 juta anak dari keluarga tidak mampu, jaminan kesehatan nasional melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat ini sudah lebih dari 92,4 juta penerima.
Selain itu lanjutnya, masih ada pemenuhan hak-hak masyarakat lokal, hak-hak masyarakat adat yang menjadi perhatian serius pemerintah. Pemerintah telah memberikan hak pengelolaan kepada tanah-tanah adat, hutan adat, kepada masyarakat lokal dan masyarakat adat.
Presiden mengapresiasi upaya keras dari semua pihak yang telah memberikan kontribusi nyata untuk penegakan prinsip-prinsip HAM di Indonesia, mengapresiasi kepada para gubernur, para wali kota, para bupati yang mengembangkan “human rights cities” dan mengembangkan daerah yang berwawasan HAM. “Dan terima kasih kepada Komnas HAM, dan komnas-komnas lain dan rekan-rekan aktivis HAM yang tiada hentinya memperjuangkan rasa keadilan masyarakat. Selamat hari HAM sedunia dan selamat bekerja bersama untuk membangun fondasi HAM yang kokoh untuk Indonesia yang adil untuk Indonesia yang makmur untuk Indonesia yang sejahtera,” ucap Jokowi. Presiden menyerahkan penghargaan kepada provinsi, kabupaten dan kota yang meraih peringkat peduli HAM berdasarkan penilaian Kementerian Hukum dan HAM. Yakni Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Tapin, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Surakarta, Kota Gunung Sitoli, Kota Bekasi.
Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, staf khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah pejabat lainnya. (syam/TN)
“Saya menyadari masih banyak pekerjaan besar, pekerjaan rumah perihal penegakan HAM yang belum bisa diselesaikan tuntas, termasuk di dalamnya pelanggaran HAM,” kata Jokowi.
Ia mengatakan, beberapa kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan itu antara lain penembakan misterius 1982-1985, penghilangan orang secara paksa 1997-1998, kerusuhan Mei 1998, peristiwa Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II dan lainnya.
“Hal ini membutuhkan kerja kita semuanya, kerja bersama antara pemerintah pusat dan daerah dan seluruh komponen masyarakat dengan kerja bersama kita hadirkan keadilan HAM. Kita hadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Presiden Jokowi mengklaim sudah banyak upaya pemerintah yang berusaha menyediakan layanan dasar bagi masyarakat. Ini sebagai upaya memenuhi hak dasar masyarakat. Mulai dari pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah diberikan pada 17,9 juta anak dari keluarga tidak mampu, jaminan kesehatan nasional melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat ini sudah lebih dari 92,4 juta penerima.
Selain itu lanjutnya, masih ada pemenuhan hak-hak masyarakat lokal, hak-hak masyarakat adat yang menjadi perhatian serius pemerintah. Pemerintah telah memberikan hak pengelolaan kepada tanah-tanah adat, hutan adat, kepada masyarakat lokal dan masyarakat adat.
Presiden mengapresiasi upaya keras dari semua pihak yang telah memberikan kontribusi nyata untuk penegakan prinsip-prinsip HAM di Indonesia, mengapresiasi kepada para gubernur, para wali kota, para bupati yang mengembangkan “human rights cities” dan mengembangkan daerah yang berwawasan HAM. “Dan terima kasih kepada Komnas HAM, dan komnas-komnas lain dan rekan-rekan aktivis HAM yang tiada hentinya memperjuangkan rasa keadilan masyarakat. Selamat hari HAM sedunia dan selamat bekerja bersama untuk membangun fondasi HAM yang kokoh untuk Indonesia yang adil untuk Indonesia yang makmur untuk Indonesia yang sejahtera,” ucap Jokowi. Presiden menyerahkan penghargaan kepada provinsi, kabupaten dan kota yang meraih peringkat peduli HAM berdasarkan penilaian Kementerian Hukum dan HAM. Yakni Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Tapin, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Surakarta, Kota Gunung Sitoli, Kota Bekasi.
Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, staf khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah pejabat lainnya. (syam/TN)
Peringati HAM Sedunia, Jokowi: Banyak PR Penegakan HAM Yang Belum Tuntas
Reviewed by samsul huda
on
December 10, 2017
Rating:
Post a Comment