Tanggul Jebol, Karangrayung Terendam

GROBOGAN (TopNews) – Banjir kembali terjadi di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jateng, Kamis (28/12/2017). Bencana itu terjadi akibat curah hujan di daerah tersebut tinggi. Akibatnya tanggul Sungai Jajar yang melintasi daerah tersebut jebol, tak mampu menahan derasnya arus.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tetapi jalur utama Godong-Juwangi lumpuh. Begitu pula jalur angkutan pedesaan Gubug-Jeketro-Karangrayung. Kapolres Grobogan AKBP Satria Riskiano, Dandim Letkol Arm Teguh Cahyadi dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Subiyono pagi-pagi meluncur ke tempat kejadian guna mengantisipasi jatuhnya korban.
Rohmat, warga Mojoagung Karangrayung mengatakan,  banjir itu akibat tingginya curah hujan di bagian hulu Sungai Jajar dan daerah setempat. Bahkan dari pukul 22.00 WIB hingga subuh hujan belum ada tanda-tanda reda. Akibatnya air Sungai Jajar di Mojoagung Karangrayung meluap. Bahkan sebagian tanggulnya jebol hingga airnya meluap sampai jalan raya dan pemukiman penduduk.
‘’Banjir itu membuat arus lalu lintas jalan Godong-Juwangi lumpuh karena jalan raya terendam hingga 50 cm,’’ katanya. Ia mengatakan, sekitar pukul 09.00 WIB, jalan sudah bisa dilalui. Namun air yang merendam rumah-rumah penduduk baru surut beberapa jam kemudian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Grobogan, Budi Prihantoro mengatakan, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Grobogan semalam mengakibatkan beberapa Sungai Serang meluap hingga menggenangi rumah penduduk di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi. Bahkan di Karangrayung menyebabkan tanggul Sungai Jajar jebol.
Ia mengatakan, sedikitnya lima kecamatan terdampak banjir akibat musibah tersebut. Kelima kecamatan itu adalah Karangrayung, Penawangan, Toroh, Gubug, dan Tegowanu. Namun banjir paling parah terjadi Kecamatan Karangrayung. Selain menggenangi fasilitas umum, dan lahan pertanian juga merendam pemukiman penduduk. Bahkan dilaporkan tujuh dusun di daerah itu terendam banjir.
Pihak BPBD Grobogan melaporkan, limpasan air sungai perlahan memasuki permukiman warga sekitar pukul 06.00 WIB. Kedalaman air yang merendam permukiman berfariasi, maksimal mencapai 1 meter. (syam/TN)