Alasan Sidang Kode Etik Fredrich Yunadi Mangkir Dari Panggilan KPK

JAKARTA (TopNews)  - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (12/1/2018) ini memanggil mantan kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi. Ia dipanggil sebagai tersangka atas dugaan merintangi penyelidikan KPK terhadap Setya Novanto.
Namun, kemarin hanya terlihat kuasa hukum Fredrich Yunadi, Sapriyanto Refa, yang mendatangi KPK. Sapriyanto mengutarakan bahwa kliennya tidak datang ke KPK karena masih akan mengajukan sidang kode etik ke Persatuan Advokat Indonesia (Peradi).
"Jadi gini, Kamis (11/1) kemarin kami buat surat ke KPK, minta penundaan pemeriksaan hari ini, karena kami sedang mengajukan proses sidang kode etik terhadap Pak Yuna," kata Sapriyanto di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2018).
Karena belum ada jawaban dari KPK, makanya pihaknya datang ingin menanyakan apakah permohonan itu, dikabulkan atau tidak. Kalau dikabulkan berarti ada penundaan pemeriksaan, tapi kalau tidak pihaknya minta diagendakan kembali.
‘’Tadi sudah bicara dengan admin penyidikan, sedang dibicarakan," ujar Sapriyanto. Ia mengajukan kliennya untuk menjalani sidang kode etik, untuk memastikan tuduhan KPK bahwa Fredrich telah melanggar kode etik advokat.
"Kami mengajukan ke Peradi, karena kami tadinya belum lihat adanya kode etik yang dilanggar. Tapi setelah KPK mengungkapkan adanya pelanggaran pasal 21, memanipulasi rekam medis, ini serius berarti," jelasnya.
Itu sebabnya, ia ingin buktikan ada atau tidak hukum yang dilanggar. Kalau ada, berarti kode etik juga dilanggar. Sapriyanto minta diberi kesempatan dulu.
‘’Kita sama-sama aparat penegak hukum, saling menghargai juga proses ini. Kalau memang ada pelanggaran, sampaikan juga ke kami buat kami proses," tutur Sapriyanto.
Ia memastikan bahwa kliennya tidak ke mana-mana dan masih ada di Jakarta.  (syam/TN)