Beras Impor Dijual OP Rp 8.000/Kg, Awal Februari Datang 70 Ribu Ton

JAKARTA (TopNews) – Pemerintah melalui Perum Bulog sudah dipastikan mengimpor 500.000 ton beras ke Vietnam dan Thailan seperti yang diumumkan Menko Perekonomian Darmin Nasution. Namun setelah melalui proses tender dengan importir dari negara-negara produsen, dari total 500.000 ton itu, hanya terpenuhi 346.000 ton.
Pasokan beras itu, tak hanya berasal dari Vietnam dan Thailand, tetapi juga dari India dan Pakistan.  Rencananya, setelah mendapat perintah mengucurkan beras impor, Bulog akan menjualnya di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"Kita menjualnya melalui operasi pasar (OP) ke pasar-pasar daerah sekitar Rp 8.000/kg," kata Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi di Jakarta, kemarin.
Ia mengatakan, beras impor itu lebih banyak didatangkan dari Vietnam daripada negara-negara pengimpor lainnya. Sebab importir yang memenangkan lelang, lebih banyak mendapatkan barang dari Vietnam daripada Thailan, India dan Pakistan.
Saat ini, lanjutnya, HET beras medium di pasaran Rp 9.450/kg, sedang beras premium dijual Rp 12.800/kg. Adapun beras impor tahap pertama akan masuk Indonesia pada awal Februari 2018. Beras itu berasal dari Vietnam sebanyak 70.000 ton.
Menurut Andrianto, mayoritas beras impor dipasok Bulog berasal dari Vietnam, yaitu 141.000 ton. Rinciannya, dari Vietnam Utara mensuplai 71.000 ton dan Vietnam Selatan 70.000 ton.
Kemudian dari Thailand ada 3 suplier masing-masing 40.000 ton, India 20.000 ton, Pakistan 50.000 ton dan 15.000 ton.
Andrianto menambahkan, dalam pelaksanaannya Bulog akan mengimpor 346.000 ton, dari total yang direncanakan 500.000 ton. Ini karena kesepakatan dengan beberapa eksportir hanya bisa mencapai jumlah tersebut. Adapun pengiriman tahap awal sebanyak 70.000 ton dari Vietnam.
"Habis ini, bid closed. Kami enggak kejar lagi. Proses, bila ada, mulai lagi dari awal dengan penugasan baru," kata Andrianto. (syam/TN)