Bupati Tolak Impor, BI: Tekan Inflasi Pasokan Beras Perlu Ditambah

SEMARANG  (TopNews) – Di pihak pemerintah impor beras sebanyak 500.000 ton ke Vietnam dan Thailan diperlukan. Sebab stok beras nasional di Perum Bulog kurang dari 1 juta ton. Tetapi masyarakat petani, Komisi IV DPR RI, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan jajarannya, menolak impor. Pasalnya, impor beras tersebut berlangsung saat panen raya. Sehingga dikhawatirkan berdampak terhadap harga gabah di tingkat petani.
‘’Beras impor itu bersamaan dengan datangnya musim panen raya di Jateng dan daerah sentra padi lainnya. Maka dampaknya terhadap petani akan sangat terasa, yaitu harga gabah bakal anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) 3.700/kg,’’ kata Gubernur Ganjar di Semarang, kemarin.
Saat ini harga gabah kering panen (GKP) di Grobogan, Demak, Kudus, Sragen, yaitu daerah-daerah sentra panen padi yang didatangi Menteri Pertanian Amran Sulaiman masih tinggi di kisaran Rp 5.000/kg.
Itu sebabnya Ganjar dan jajarannya (bupati-bupati di Jateng-red) menolak impor. Bahkan beberapa bupati, termasuk Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Bupati Kudus Mustofa terang-terangan menolak impor beras di hadapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ketika panen raya padi di Grobogan dan Kudus.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menilai penambahan pasokan beras perlu dilakukan untuk menekan inflasi. Sebab harga beras mengalami kenaikan hinga pekan ini. Kondisi tersebut bisa mempengaruhi tingkat inflasi pada Bulan Januari 2018.
BI menargetkan inflasi tahun ini berada di kisaran 3,5 persen. "Supply beras sebaiknya ditambah agar harga beras dapat dikendalikan,"  kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta.
Menurutnya, bila harga beras dapat dikendalikan, inflasi 2018 akan tetap terjaga di bawah 3,5 persen. Sebelumnya, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dodi Budi Waluyo menyatakan, bank sentral akan terus mewaspadai risiko kenaikan inflasi. Salah satunya dengan memperkuat koordinasi kebijakan antara BI dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
 Sementara itu, inflasi 2017 cukup terkendali dan berada pada sasaran inflasi 4,1 persen. Inflasi pada Desember tahun lalu tercatat sebesar 0,17 persen month to month (mtm). Dengan begitu, secara keseluruhan inflasi 2017 sebesar 3,61 persen year on year (syam/TN)