Harga Turun, Mentan Amran: Bulog Segera Beli Gabah Petani Dengan Harga Komersial
JAKARTA (TopNews) – Menteri Pertanian Amran Sulaiman minta Perum Bulog segera membeli gabah petani dengan harga komersial atau harga pasar. Sebab harga gabah kering panen (GKP) di beberapa daerah sentra panen mulai turun di kisaran Rp 5.000/kg. Bahkan di Banyuasin, Sumatera Selatan, turun di bawah angka itu.
“Kami telah mengeluarkan kebijakan pembelian gabah dan beras secara komersial. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak menyerap gabah petani,” kata Amran di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya harga GKPdi Sukabumi Jabar, (Grobogan, Demak, Kudus, Sragen) Jateng dan Bojonegoro Jatim dan Banyuasin Sumsel, harga GKP mencapai Rp 5.400 – Rp 5.600/kg. Setelah panen mulai meluas, kini harga mulai turun.
Daerah-daerah itu merupakan sentra tanaman padi yang dikunjungi Menteri Pertanian Amran bersama Tim Pangan Nasional. Bahkan di Banyuasin Sumsel, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan pejabat tinggi negara lainnya ikut panen raya di daerah tersebut.
Muncul dugaan, Mentan Amran mengajak para pejabat tingggi negara itu panen di Banyuasin untuk memastikan, bahwa di daerah-daerah tanaman padi mulai memasuki masa panen. Bahkan luasan yang bakal dipanen Januari-Maret 2018 mencapai 2 juta hektare. Dari luasan itu diperkirakan menghasilkan setara beras 5-6 juta ton. Oleh pemerintah, Bulog ditarget menyerap beras petani sedikitnya 2,2 juta ton hingga Juni 2018.
Menteri Amran mengatakan, untuk menanggulangi harga di tingkat petani turun, pemerintah telah mengeluarkan Inpres Perberasan. Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan untuk memudahkan Perum Bulog menyerap gabah dan beras petani melalui Peraturan Menteria Pertanian mengenai flesibilitas harga gabah dan beras, Peraturan Menteri Pertanian tentang pembelian gabah dan beras di luar kualitas dengan kadar air (KA) tinggi.
Jika hanya mengandalkan Inpres Pereberasan, dan tidak ada kebijakan mengenai fleksibilitas harga, pembelian di luar kualitas dan pembelian secara komersial, Amran mengakui, memang akan menyulitkan Perum Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani.
“Sekarang ini Bulog bisa membeli gabah dan beras apapun dan berapa pun harganya,” jelasnya . Seperti diketahui Inpres Perberasan No. 5 Tahun 2015 menetapkan Harga Pembelian Pemrintah (HPP) GKPRp 3.700/kg di tingkat petani dan Rp 3.750/kg di tingkat penggilingan. Harga Gabah Keringi Giling (GKG) Rp 4.600/kg di tingkat penggilingan dan Rp 4.650/kg di gudang Bulog. Adapun harga beras di gudang Bulog Rp 7.300/kg.
Menurut Amran, dengan mulai masuk panen raya padi di beberapa wilayah Indonesia, Bulog harus segera mengantisipasi untuk segera menyerap gabah dan beras petani. Diperkirakan masa panen padi akan berlangsung hingga Mei mendatang.
Saat ini dari hasil pantauan di beberapa sentra padi, harga gabah mulai turun hingga Rp 800/kg. Sedangkan harga beras turun Rp 300/kg. “Saya pastikan minggu depan, harga gabah dan beras bakal turun lagi. Lihat saja dalam dua tiga hari mendatang,” kata Menteri Amran. (syam/TN)
“Kami telah mengeluarkan kebijakan pembelian gabah dan beras secara komersial. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak menyerap gabah petani,” kata Amran di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya harga GKPdi Sukabumi Jabar, (Grobogan, Demak, Kudus, Sragen) Jateng dan Bojonegoro Jatim dan Banyuasin Sumsel, harga GKP mencapai Rp 5.400 – Rp 5.600/kg. Setelah panen mulai meluas, kini harga mulai turun.
Daerah-daerah itu merupakan sentra tanaman padi yang dikunjungi Menteri Pertanian Amran bersama Tim Pangan Nasional. Bahkan di Banyuasin Sumsel, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan pejabat tinggi negara lainnya ikut panen raya di daerah tersebut.
Muncul dugaan, Mentan Amran mengajak para pejabat tingggi negara itu panen di Banyuasin untuk memastikan, bahwa di daerah-daerah tanaman padi mulai memasuki masa panen. Bahkan luasan yang bakal dipanen Januari-Maret 2018 mencapai 2 juta hektare. Dari luasan itu diperkirakan menghasilkan setara beras 5-6 juta ton. Oleh pemerintah, Bulog ditarget menyerap beras petani sedikitnya 2,2 juta ton hingga Juni 2018.
Menteri Amran mengatakan, untuk menanggulangi harga di tingkat petani turun, pemerintah telah mengeluarkan Inpres Perberasan. Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan untuk memudahkan Perum Bulog menyerap gabah dan beras petani melalui Peraturan Menteria Pertanian mengenai flesibilitas harga gabah dan beras, Peraturan Menteri Pertanian tentang pembelian gabah dan beras di luar kualitas dengan kadar air (KA) tinggi.
Jika hanya mengandalkan Inpres Pereberasan, dan tidak ada kebijakan mengenai fleksibilitas harga, pembelian di luar kualitas dan pembelian secara komersial, Amran mengakui, memang akan menyulitkan Perum Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani.
“Sekarang ini Bulog bisa membeli gabah dan beras apapun dan berapa pun harganya,” jelasnya . Seperti diketahui Inpres Perberasan No. 5 Tahun 2015 menetapkan Harga Pembelian Pemrintah (HPP) GKPRp 3.700/kg di tingkat petani dan Rp 3.750/kg di tingkat penggilingan. Harga Gabah Keringi Giling (GKG) Rp 4.600/kg di tingkat penggilingan dan Rp 4.650/kg di gudang Bulog. Adapun harga beras di gudang Bulog Rp 7.300/kg.
Menurut Amran, dengan mulai masuk panen raya padi di beberapa wilayah Indonesia, Bulog harus segera mengantisipasi untuk segera menyerap gabah dan beras petani. Diperkirakan masa panen padi akan berlangsung hingga Mei mendatang.
Saat ini dari hasil pantauan di beberapa sentra padi, harga gabah mulai turun hingga Rp 800/kg. Sedangkan harga beras turun Rp 300/kg. “Saya pastikan minggu depan, harga gabah dan beras bakal turun lagi. Lihat saja dalam dua tiga hari mendatang,” kata Menteri Amran. (syam/TN)
Harga Turun, Mentan Amran: Bulog Segera Beli Gabah Petani Dengan Harga Komersial
Reviewed by samsul huda
on
January 30, 2018
Rating:
Post a Comment