OTT KPK di Hulu Sungai Tengah Kalsel dan Surabaya, Satu Rangkaian Kasus
JAKARTA (TopNews) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kantor Bupati Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Surabaya, Rabu-Kamis (3-4/1/2018) kemarin.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, OTT di dua daerah itu, merupakan satu rangkaian dalam satu kasus. Dari OTT tersebut, pihaknya mengamankan enam orang. Tidak lima orang seperti diberitakan beberapa jam sebelumnya.
Mereka yang tertangkap, satu dari Surabaya dan sisanya dari Hulu Tengah Kalsel. ‘’Kedua kegiatan itu masih dalam satu rangkaian kasus,” kata Febri di Kantor KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018) sore.
Diperoleh keterangan, dari enam orang yang tertangkap itu, satu di antaranya adalah Bupati Hulu Tengah Kalsel Abdul Latif dan seorang lagi merupakan Ketua Kadin Kabupaten Hulu Tengah, Fauzan. Bahkan dikabarkan Bupati bersama Direktur Cipta Karya Persada Barabai ikut dibawa KPK ke Mako Brimob Kalsel.
Meski demikian, Febri masih enggan membocorkan nama-nama orang yang diamankan dalam OTT itu. Pasalnya, Satgas KPK masih mengadakan kegiatan di lapangan. Yang pasti katanya, yang diamankan adalah satu kepala daerah, pejabat swasta, pejabat pengadaan Hulu Sungai Tengah Kalsel. Dari Surabaya yang diamankan adalah pejabat swasta.
‘’Informasi lebih detail besok kami sampaikan dalam konferensi pers, Jumat (5/1/2018) siang,” kata Febri
Ia mengatakan, OTT itu berlangsung ketika terduga pelaku tengah transaksi penerimaan hadiah atau janji dalam bentuk uang dalam proyek pembangunan rumah sakit Damanhuri di Hulu Sungai Tengah Kalsel.
Pihaknya mengamankan uang ratusan juta rupiah dari OTT itu. Diduga transaksi tersebut bernilai lebih dari Rp 1 miliar. Febri menjelaskan bahwa para pihak yang ditangkap akan dibawa ke Jakarta malam ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah ditangkap di lokasi, mereka langsung dibawa ke Mako Brimob untuk diperiksa. Rencananya pihak-pihak yang ditangkap akan dibawa ke Kantor KPK di Jakarta malam ini. (syam/TN)
Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, OTT di dua daerah itu, merupakan satu rangkaian dalam satu kasus. Dari OTT tersebut, pihaknya mengamankan enam orang. Tidak lima orang seperti diberitakan beberapa jam sebelumnya.
Mereka yang tertangkap, satu dari Surabaya dan sisanya dari Hulu Tengah Kalsel. ‘’Kedua kegiatan itu masih dalam satu rangkaian kasus,” kata Febri di Kantor KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018) sore.
Diperoleh keterangan, dari enam orang yang tertangkap itu, satu di antaranya adalah Bupati Hulu Tengah Kalsel Abdul Latif dan seorang lagi merupakan Ketua Kadin Kabupaten Hulu Tengah, Fauzan. Bahkan dikabarkan Bupati bersama Direktur Cipta Karya Persada Barabai ikut dibawa KPK ke Mako Brimob Kalsel.
Meski demikian, Febri masih enggan membocorkan nama-nama orang yang diamankan dalam OTT itu. Pasalnya, Satgas KPK masih mengadakan kegiatan di lapangan. Yang pasti katanya, yang diamankan adalah satu kepala daerah, pejabat swasta, pejabat pengadaan Hulu Sungai Tengah Kalsel. Dari Surabaya yang diamankan adalah pejabat swasta.
‘’Informasi lebih detail besok kami sampaikan dalam konferensi pers, Jumat (5/1/2018) siang,” kata Febri
Ia mengatakan, OTT itu berlangsung ketika terduga pelaku tengah transaksi penerimaan hadiah atau janji dalam bentuk uang dalam proyek pembangunan rumah sakit Damanhuri di Hulu Sungai Tengah Kalsel.
Pihaknya mengamankan uang ratusan juta rupiah dari OTT itu. Diduga transaksi tersebut bernilai lebih dari Rp 1 miliar. Febri menjelaskan bahwa para pihak yang ditangkap akan dibawa ke Jakarta malam ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah ditangkap di lokasi, mereka langsung dibawa ke Mako Brimob untuk diperiksa. Rencananya pihak-pihak yang ditangkap akan dibawa ke Kantor KPK di Jakarta malam ini. (syam/TN)
OTT KPK di Hulu Sungai Tengah Kalsel dan Surabaya, Satu Rangkaian Kasus
Reviewed by samsul huda
on
January 04, 2018
Rating:
Post a Comment