Proyek Jalan APBD 2018 Rp 38,5 Miliar, Pokir Dewan Sebesar Rp 15 Miliar

GROBOGAN (TopNews) – Lelang proyek jalan di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) tahun 2018 tidak seperti biasanya yang berlangsung pada pertengahan tahun. Tahun anggaran ini, lelang proyek itu diajukan Februari 2018. Harapannya anggaran di dinas itu, dapat terserap sesuai target.
‘’Kalau penyerapannya lambat, maka pejabat di dinas itu akan dikenai sansi kinerja,’’ kata Sekda Grobogan Moh. Sumarsono di Purwodadi, kemarin. 
Ia mengatakan, hasil evaluasi rapat pengendalian operasional proyek tahun anggaran 2017 didapatkan indikasi, bahwa penyerapan anggaran di bidang itu, lambat. Hal ini akibat proyek dilelangkan pada pertengahan tahun anggaran. Sehingga penyerapan anggaran menumpuk pada tahun anggaran tersebut.
‘’Pola ini tidak sehat. Itu sebabnya pemerintah pusat selalu mengingatkan ke daerah mengenai penyerapan anggaran tersebut,’’ ujar Sekda. 
Anggaran APBD Grobogan 2018 untuk proyek pengadaan jalan dan jembatan dialokasikan Rp 38,5 miliar. Dari jumlah itu, sebesar Rp 15 miliar lebih untuk proyek yang berasal dari pokok pikiran (Pokir) Dewan. Pada tahun anggaran 2015, disebutnya sebagai proyk aspirasi Dewan.
Karena banyak ditentang pegiat anti korupsi, akhirnya proyek aspirasi berubah nama menjadi pokir. Proyek aspirasi itu ditentang karena berpotensi terjadinya korupsi.
Kepala Dinas PUPR Grobogan Subiyono mengatakan, tahun 2018 ini struktur anggaran di Dinas PUPR menurun tajam dibanding tahun anggaran sebelumnya, 2017. Tidak dijelaskan mengapa menurun. Tetapi katanya, pembangunan jalan betonisasi tetap berlanjut. Sebab pemerintah pusat memberikan bantuan untuk peningkatan jalan itu sebesar Rp 40,8 miliar. Bantuan tersebut didapat dari plafon dana alokasi khusus (DAK) 2018. Belum lagi dana bantuan dari Pemprov Jateng.
‘’Rencananya dari bantuan Pemprov Jateng sekitar Rp 15 miliar,’’ kata Kadinas PUPR Grobogan Subiyono.
Diperolerh keterangan, anggaran di Dinas PUPR 2018 terpotong sekitar Rp 55 miliar. Karena digunakan untuk mengangsur pinjaman Rp 200 miliar pada tahun anggaran 2017 ke Bank Jateng. Pinjaman itu digunakan untuk peningkatan pembangunan jalan betonisasi milik kabupaten.
Potongan sebesar itu akan berlanjut pada setiap tahunnya hingga tahun angaran 2021. (syam/TN)