Kepala Daerah Terjaring OTT, KPK Perluas Sasaran Pencegahan di 10 Provinsi

JAKARTA (TopNews) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  datang ke daerah -  daerah dengan kesadaran bahwa komisi ini harus hadir dalam program pencegahan. Maka peran pemimpin daerah dan masyarakat untuk mengawal upaya pencegahan itu, sangat dibutuhkan.
Untuk memperkuat program itu, kini Deputi Bidang Pencegahan KPK memperluas jangkauan pencegahan ke 10 provinsi di Indonesia. Hal itu dilakukan setelah maraknya kepala daerah tertangkap KPK dalam dua bulan di awal tahun 2018.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, KPK telah mengirimkan surat tertanggal 5 Februari 2018 pada seluruh kabupaten/ kota di 10 provinsi itu. Rencananya rapat tentang koordinasi pencegahan akan dihadiri pimpinan KPK dengan mengundang seluruh kepala daerah dan pemangku kepentingan di 10 daerah provinsi tersebut.
10 daerah itu, adalah Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.
‘’KPK mengingatkan, seluruh kepala daerah itu serius melaksanakan program pencegahan dengan itikad baik. Tidak seperti di 5 daerah sebelumnya,’’ kata Febri di Jakarta, kemarin.
Kepala daerah diminta bersungguh-sunggh dalam menyikapi program pencegahan itu. Jangan sampai terkesan seremonial belaka, sehingga proram tersebut tidak berjalan. 
Febri mengatakan, banyak sudah kepala daerah yang ikut dalam event pencegahan, tetapi malah ditangkapi KPK. Hal itu akibat kepala daerah tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan program tersebut.
‘’Sudah diberikan pendampingan pencegahan masih nekat melakukan penyimpangan, ya ditangkap,’’ ujarnya.
Baru dua bulan di tahun 2018 ini, KPK menangkap dan mentersangkakan 7 kepala daerah akibat korupsi. Di antaranya Bupati Hulu Tengah Abdul Latif, Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad, Bupati Halmahera Timur Rudi Erawan, Bupati Jombang Nyono Suharli, Bupati Ngada Marianus Sae, Bupati Subang Imas Aryumningsih, Bupati Lampung Tengah Mustafa dan lainnya. (syam/TN)