Sekretaris Bulog: Salah Kalau Bulog Dianggap Lebih Mementingkan Impor
JAKARTA (TopNews) - Sekretaris Perum Bulog Siti Kuwati mengatakan, persepsi bahwa Bulog tidak mau menyerap hasil panen petani itu salahi. Lebih-lebih mementingkan impor yang bersamaan dengan musim panen hingga dimana-mana protes tolak impor.
Ia mengatakan, hal itu perlu diluruskan, karena mungkin yang protes tidak paham, bahwa impor tersebut merupakan kebijakan pemerintah yang ditetapkan melalui rakortas pangan di bawah kendali Menko Perekonomian.
Lalu katanya, yang beranggapan bahwa kalau ada impor nanti beras hasil panen petani tidak terserap, hal itu juga tidak betul. Menurutnya, impor dengan penyerapan panen merupakan persoalan yang berbeda.
‘’Impor itu diputuskan melalui rakortas sebanyak 500.000 ton karena hanya untuk menambah stok yang pada saat akhir tahun 2017. Sebab pada akhir tahun itu, hanya ada stok sekitar 700 ribu ton. Minimal stok untuk ketahanan pangan adalah 1 juta ton,’’ kata Siti di kantornya Jakarta, kemarin.
Untuk menyerap hasil panen, pihaknya minta tidak perlu khawatir. Sebab Bulog punya 500 gudang dengan 1.400 unit gudang yang tersebar di 26 Divisi Regional (Divre) dengan kapasitas simpan 4 juta ton.
Yang perlu diwaspadai justru menurutnya, adalah panen saat ini kebetulan musim hujan, sehingga harus hati-hati sekali terkait dengan ketentuan kadar air (KA). Soal KA beras misalnya, harus maksimal 14%. Kalau di atas 14%, beras tidak bisa disimpan lama. Akan hancur dan menggumpal.
Adapun terkait harga beras, sudah ditentukan melalui Perpres Rp 7.300/kg. Bulog tidak bisa menentukan sendiri harganya. Kalau harga masih di atas harga tersebut, Bulog tidak bisa beli. (syam/TN)
Sekretaris Bulog: Salah Kalau Bulog Dianggap Lebih Mementingkan Impor
Reviewed by samsul huda
on
February 20, 2018
Rating:
Post a Comment