Suap Bupati Nyono, KPK Usut Dana Kapitasi di 34 Puskesmas Kab. Jombang

JAKARTA (TopNews) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut dugaan penyelewengan dana kapitasi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dalam sistem jaminan kesehatan nasional di Kabupaten Jombang.  Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, penyidik tengah menelusuri puskesmas-puskesmas yang diduga disunat pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Inna Silestyowati untuk kepentingan pribadi maupun dinas.
Rencananya bukti untuk itu akan ditelusuri, baik berupa permintaan uang ke puskesmas melalui paguyuban maupun peristiwa pemberiannya.
‘’KPK telah mengamati persoalan ini sejak tahun 2015, dan baru sekarang ini ada yang tertangkap, yaitu Plt Kadinas Kesehatan Kabupaten Jombang, IS,’’ kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2018).
Sehari sebelumnya, Senin (5/2/2018), Tim Penyidik KPK menggeledah kantor Dinas Kesehatan Jombang dan kantor Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Penyidik juga menggeledah kantor Dinas Perizinan dan Penanaman Modal.
Penggeledahan itu dilakukan setelah Plt Kadinas Kesehatan Inna Silestyawati dan Bupati Jombang Nyono ditetapkan sebagai tersangka.  Penyidik baru menemukan bukti uang Rp 434 juta yang dipungut Inna dari 34 puskesmas di Jombang selama Juni-Desember 2017.
Dari sejumlah uang itu, Rp 200 juta di antaranya diberikan Bupati Nyono agar dirinya ditetapkan sebagai Kadinas Kesehatan definitif. Bupati Nyono juga diberi Rp 75 juta dari hasil Inna memungut uang perizinan rumah sakit swasta di Jombang.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Surabaya, Jombang dan Solo, Sabtu (3/2) malam. Dari tangan Nyono, penyidik menyita uang sebesar Rp 25,5 juta dan US$ 9.500 atau sekitar Rp 128 juta yang diduga berasal dari Inna. Penyidik juga menemukan buku rekening bank yang diduga digunakan untuk menampung dana kutipan puskesmas dari Inna. (syam/TN)