10 Jembatan Antar Desa di Grobogan Rusak Parah Akibat Banjir Bandang
GROBOGAN (TopNews) – Sedikitnya 10 unit jembatan yang menghubungkan antar desa di Kabupaten
Grobogan rusak akibat terkikis arus banjir belakangan ini. Dari sepuluh
jembatan itu, enam di antaranya mengalami rusak parah. Jembatan tersebut berada
di Desa Lebengjumuk,
Kecamatan Grobogan, Desa Tunggak (Toroh), Desa Kalipang (Gabus), Desa Truwolu (Ngaringan), Banjardowo
(Kradenan) dan di Desa Karangsono (Karangrayung).
Sejumlah jembatan itu rusak parah akibat
terkikis arus banjir belakangan ini. Jembatan
tersebut tidak mampu lagi dilewati truk mapun angkutan barang lainnya dengan
beban tonase di atas 1,5 ton. Yang boleh lewat hanya kendaraan bermotor. Itupun
harus ekstra hati-hati.
Diperoleh keterangan, jembatan itu sebelumnya
dibangun Pemkab Grobogan, namun statusnya sekarang
ini menjadi milik desa. Karena aturan dari Kementerian PUPR yang terbaru, penanganan aset kabupaten yang berada
di desa dilakukan pemerintah desa setempat.
Dengan demikian, perawatan dan perbaikan sejumlah jembatan tadi beralih di
tangan pemerintahan desa.
Hanya saja bila desa tak mampu
membiayai kerusakan jembatan itu, maka bisa mengajukan bantuan ke Pemkab
Grobogan, Pemprov Jateng atau ke Kementerian PUPR Jakarta. Namun karena APBD
Grobogan 2018 untuk jalan dan jembatan terbatas, maka desa disarankan
mengajukan bantuan ke Pemprov Jateng dan Kementerian PUPR di Jakarta seperti
yang dilakukan Desa Tanjungsari, Kecamatan Kradenan.
Pemerintah Kabupaten menyadari,
bahwa desa akan terasa berat memperbaiki jembatan itu. Karena kekuatan keuangan
APBDes juga terbatas, sedangkan dana desa 2018 sudah dialokasikan untuk
perbaikan infrastruktur jalan desa, pembangunan perekonomian (BUMDes), dan
lainnya.
Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Grobogan
Subiyono mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari
desa mengenai rusaknya sejumlah jembatan itu. Namun pihaknya tak dapat berbuat
banyak karena aset jembatan tersebut sudah berpindah tangan ke pemerintahan
desa.
Ia mengatakan,
pihak desa sebaiknya segera mengajukan
permohonan bantuan darurat ke Pemprov
Jateng dan Kementerian PUPR di Jakarta.
Sebab APBD Grobogan 2018 habis untuk perbaikan insfrastruktur jalan kabupaten.
‘’Desa Tanjungsari,
Kecamatan Kradenan telah mengajukan bantuan
jembatan gantung untuk desa itu ke Kementerian PUPR dan
berhasil,’’ katanya. Sejumlah jembatan yang rusak itu
lanjutnya, sekarang ini merupakan aset
desa sehingga perbaikannya menjadi
tanggung jawab desa. Jika desa tak mampu, maka bisa
mengajukan bantuan ke Pemprov Jateng maupun Kementerian PUPR di
Jakarta.
Kalau mau dinasnya siap memfasilitasi dengan membuatkan gambar berikut rancanangan
angaran proyek (RAP) dan analisisnya. Karena
proposal bantuan harus dilengkapi dengan gambar lokasi, perincian anggaran,
analisis harga satuan dan dokumen dari jembatan yang rusak tersebut dari
berbagai sisi. (syam/TN)
10 Jembatan Antar Desa di Grobogan Rusak Parah Akibat Banjir Bandang
Reviewed by samsul huda
on
March 25, 2018
Rating:
Post a Comment