Kasus Abu Tours Diambilalih Mabes Polri

TOPNEWS – Kasus penipuan, penggelapan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat CEO Abu Tour Abu Hamzah , rencananya akan diambilalih Mabes Polri. Hal itu mengingat jumlah korbannya cukup besar, yaitu 80.000 lebih dengan nilai kerugian Rp 1,8 triliun.
‘’Untuk pengambialihan kasus itu kita masih menunggu menunggu petunjuk Mabes Polri,’’ kata Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes Pol Dicky Sondani di Max One Hotel, Jalan Taman Makam Pahlawan, Rabu (28/3/2018).
Pasal itu ditetapkan untuk menjerat Abu Hamzah karena pengelola Biro Perjalanan Umroh dan Haji itu, tidak bertanggungjawab terhadap puluhan ribu jamaahnya yang telah melunasi biaya umroh. Bahkan biaya milik 80.000 milik jamaah umroh senilai Rp 1,8 triliun diduga digunakan untuk kepentingan pribadi dan membiayai bisnis lain milik Abu Hamzah Group. 
Kombes Dicky mengatakan, tim penyidik Ditreskrimsus Polda masih menunggu petunjuk dari Bareskrim Mabes Polri, jika Mabes mengambilalih kasus Biro Perjalanan Umroh dan Haji Abu Tour itu.
"Memang hasil gelar perkara tiga minggu lalu, tim Bareskrim Polri mengatakan biar Polda Sulsel yang menangani kasus itu. Karena kantor pusat Abu Tours ada di Makassar, Sulsel. Tetapi kalau dalam perkembangannya Mabes Polri mau mengambilalih kita ikut saja," kata Dicky.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol Safruddin di sela-sela kunjungannya ke Mamuju, Sulbar mengatakan, bahwa kasus Biro Perjalanan Umroh dan Haji Abu Tour akan diambilalih Mabes Polri. Sebab jumlah korbannya cukup besar, yaitu mencapai 80.000 orang. Mereka tersebar di belasan kantor cabang di 15 provinsi di Indonesia.
Kombes Dicky mengatakan, sambil menunggu petunjuk Mabes Polri, kasus Abu Tour hingga saat ini masih ditangani tim Subdit II Fismondev Ditreskrimsus. Penyitaan aset Abu Tour yang dilakukan bertahap itu, juga masih ditangani Ditreskrimsus Polda Sulsel.
"Yang pasti, kami siap jika kasus ini diambil penyidik Bareskrim Mabes Polri, namun sampai saat ini belum ada petunjuk soal pengambilalihan kasus tersebut," ujar Dicky. (syam/TN)