KPK Tahan Wali Kota Malang M Anton

JAKARTA (TopNews) - Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK) akhirnya menahan Wali Kota Malang nonaktif Moch Anton bersama dua anggota DPRD Kota Malang, Selasa (27/3/2018). Mereka ditahan di rutan KPK yang berbeda lokasi.
Ketiganya merupakan tersangka dari kasus suap pembahasan APBD Perubahan Pemkot Malang tahun anggaran 2015. Kasus suap pembahasan APBD Perubahan Pemkot Malang itu sebelumnya menjerat Ketua DPRD Kota Malang Moch Arief Wicaksono dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Jarot Edy Sulistyono. Keduanya kini sebagai terdakwa dalam perkara itu di Pengadilan Tipikor Surabaya.
Sementara itu, tersangka yang pertama kali keluar dari gedung KPK adalah anggota DPRD Rahayu Sugiarti. Perempuan berkerudung itu mengenakan rompi oranye khas pakaian tahanan KPK.
Dia keluar sekitar pukul 17.19 WIB sembari menarik tas koper berisi pakaian. Diduga dia sebelumnya sudah mengetahui kalau akan ditahan, sehingga mempersiapkan pakaian secukupnya untuk ganti.
Saat ditanya soal bagi-bagi uang untuk DPRD dari pihak eksekutif, Rahayu tak komentar. Dia mengangkat tangan tanda keberatan memberi keterangan. Dia kemudian masuk ke dalam mobil tahanan dengan dikawal petugas KPK.
Tersangka berikutnya adalah anggota DPRD Kota Malang Abdul Rachman. Ia keluar dari gedung KPK  pukul 17.28 WIB. Sama seperti Rahayu, dia memakai rompi tahanan KPK. Pria ini   hanya tersenyum ketika ditanya awak media seputar penahanannya.
Tersangka berikutnya adalah Wali Kota Malang nonaktif Moch Anton. Sama seperti koleganya ia mengenakan rompi oranye tahanan KPK. Dia menyatakan, bahwa pihaknya menyerahkan kasus yang melilit dirinya kepada proses hukum.
"Kita ikuti saja," kata Anton. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Anton ditahan di Rutan KPK Cabang Guntur. Dua anggota DPRD lainnya ditahan di Rutan KPK. Anton sendiri bersama enam anggota DPRD Kota Malang diperiksa sebagai tersangka.  Yang lain masih menjalani pemeriksaan. (syam/TN)