Lebaran Supaya Stabil, Bulog Diminta Segera Stabilkan Harga Beras di Pasaran

JAKARTA (TopNews) – Harga beras di pasaran belum ada tanda-tanda normal. Padahal puncak panen raya tengah berlangsung di hampir semua daerah sentra padi di tanah air. Tidak diketahui mengapa harga beras justru tetap tinggi. Meski pemerintah telah menggelontorkan operasi pasar (OP) dalam jumlah besar ke pasar-pasar tradisional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Senin (19/3/2018)  memanggil Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti di kantornya guna membahas upaya menstabilkan harga beras di pasaran. Paling tidak dalam minggu ini Bulog diminta segera melakukan intervensi pangan di pasar.
Rapat di Kantor Menko Perekonomian itu berlangsung tertutup. Menteri BUMN Rini Soemarno tampak hadir, namun dia enggan berkomentar.
Djarot mengatakan, Bulog diminta Menko Perekonomian segera menurunkan harga beras di pasar. Sebab hingga saat ini harga beras belum ada tanda-tanda normal. Meskipun di daerah-daerah sentra padi tengah panen raya.
"Jadi rapat itu membahas upaya menjaga harga pangan supaya sebelum Lebaran sudah normal atau paling tidak stabil ke bawah bukan ke atas," kata Djarot di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (19/3/2018).
Usai rapat, dirinya menyatakan akan melaksanakan instruksi Menko Perekonomian untuk tidak mengunci stok beras yang ada di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia. Karena dikhawatirkan hal itu akan mendatangkan spekulan. Menurutnya, instruksi tersebut tidak hanya berlaku untuk beras tetapi juga komoditas yang lain.
Djarot memastikan saat ini stok beras  590.000 ton termasuk dari impor sebanyak 261.000 ton. Sementara itu, langkah intervensi harga beras hingga jelang puasa ke depan sekitar 400.000 ton.
"Kami tidak akan bedakan beras impor atau hasil panen, semua akan didistribusikan secara bersamaan," ujarnya.
Sebelumnya, menuju selesainya kuartal I/2018 ini pemerintah menaruh perhatian yang besar pada stabilitas harga pangan. Pasalnya pemerintah sudah pesimistis pertumbuhan kuartal ini akan melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (syam/TN)