Novanto Dirawat Gunakan Perban Palsu
JAKARTA (TopNews) – Jaksa KPK Yakdir Suhan mengatakan, ketika Novanto tiba di RS Permata Hijau, Bimanesh selain menyuruh agar luka di kepala Setnov diperban, ia juga menyuruh perawat Indri pura-pura memasang infus kepada Novanto.
Perawat Indri memasang infus dengan menggunakan jarum kecil ukuran 24 yang biasa digunakan untuk anak kecil. Setelah perban dan infus terpasang, kemudian Fredrich muncul dan seolah tak mengetahui kecelakaan yang dialami Novanto.
Fredrich Yunadi memberikan keterangan pers dengan menyebut Novanto luka parah. Beberapa bagian tubuh berdarah-darah serta terdapat benjolan sebesar bakpao di dahi.
Pukul 21.00 WIB di hari yang sama, tim penyidik KPK melihat kondisi Novanto secara langsung dan menemukan bahwa Novanto baik-baik saja. Saat tim penyidik ingin melihat lebih dekat, Fredrich melarang dengan alasan Novanto tengah dirawat secara intensif oleh Bimanesh Sutarjo.
Padahal, saat itu Novanto hanya mengalami beberapa luka ringan pada bagian dahi, pelipis kiri, leher sebelah kiri, dan lengan kiri.
Agar penyidik KPK segera pergi dan tak memeriksa Setnov, Fredrich meminta pihak keamanan mengusir penyidik KPK dengan dalih agar tak menggangu pasien lainnya. Padahal, kata jaksa, ruang rawat inap di lantai tiga rumah sakit tersebut sudah dipesan keluarga Novanto.
Keesokan harinya, Jumat, 17 November 2017, penyidik hendak menahan Novanto karena mengetahui Novanto tak sakit seperti yang disebutkan Fredrich. Namun, Fredrich melarang dengan dalih Novanto tengah dirawat inap. (syam/TN)
Perawat Indri memasang infus dengan menggunakan jarum kecil ukuran 24 yang biasa digunakan untuk anak kecil. Setelah perban dan infus terpasang, kemudian Fredrich muncul dan seolah tak mengetahui kecelakaan yang dialami Novanto.
Fredrich Yunadi memberikan keterangan pers dengan menyebut Novanto luka parah. Beberapa bagian tubuh berdarah-darah serta terdapat benjolan sebesar bakpao di dahi.
Pukul 21.00 WIB di hari yang sama, tim penyidik KPK melihat kondisi Novanto secara langsung dan menemukan bahwa Novanto baik-baik saja. Saat tim penyidik ingin melihat lebih dekat, Fredrich melarang dengan alasan Novanto tengah dirawat secara intensif oleh Bimanesh Sutarjo.
Padahal, saat itu Novanto hanya mengalami beberapa luka ringan pada bagian dahi, pelipis kiri, leher sebelah kiri, dan lengan kiri.
Agar penyidik KPK segera pergi dan tak memeriksa Setnov, Fredrich meminta pihak keamanan mengusir penyidik KPK dengan dalih agar tak menggangu pasien lainnya. Padahal, kata jaksa, ruang rawat inap di lantai tiga rumah sakit tersebut sudah dipesan keluarga Novanto.
Keesokan harinya, Jumat, 17 November 2017, penyidik hendak menahan Novanto karena mengetahui Novanto tak sakit seperti yang disebutkan Fredrich. Namun, Fredrich melarang dengan dalih Novanto tengah dirawat inap. (syam/TN)
Novanto Dirawat Gunakan Perban Palsu
Reviewed by samsul huda
on
March 09, 2018
Rating:
Post a Comment